Menulis (Harus) Runut

Masalah yang sering sekali muncul ketika seseorang baru saja ingin menulis ialah, kebingungan akan materi apa yang akn ditulisnya. Kemuan untuk menulis ada, kesiapan juga besar, tapi masih bingung "apa yang mau ditulis?".

Setelah mendapatkan tema atau topic yang akan ditulis, kembali muncul masalah, biasanya begini: "mulai dari mana ya?". Kita terkadang bingung harus memulai pembicaraan untuk artikel yang akan ditulis itu dari mana dan bagaimana. Masalah opening ini biasanya yang membuat kita jadi meninggalkan pena dan menutup laptop akhirnya tidak jadi menulis.

Masalah-masalah seperti ini memang permasalahan klasik yang pasti selalu ada. Itulah yang membedakan kegiatan menulis dengan kegiatan lainnya. Menulis menuntut dan melatih kita berfikir runut.

Runut maksudnya ialah segala apa yang akan dibicarakan dalam sebuah tulisan haruslah beraturan dan bernada rapih sehingga membuat siapapun yang membacanya menjadi nyaman. Berbicara sesuai rundown masalah yanga memang sedang diperbincangkan.

Menulis melatih kita memilah dan memilih mana yang harus didahulukan dan mana yang harus diakhirkan. Ia juga melatih kita untuk bagaimana caranya membuka perbincangan suatu masalah yang menjadi topic bahasan artikel kita.

Mengajak kita berfikir rapih, tersusun, terorganisir dengan baik, dan tidak acak-acakan serta tidak ngasal. Itu yang dinamakan dengan "Runut". Nah untuk mensiasati itu semua, perlu adanya skema penulisan dalam sebuah artikel yang nantinya akan menjadi sebuah patokan alu cerita dari artikel kita tersebut. Layaknya sebuah buku yang membutuhkan "Daftar isi".

Itu yang disebut dengan "Kerangka" penulisan. Dalam bahasa penerbitan biasa disebut dengan istilah Outline. Atau dalam bahasa yang lebih merakyat disebut dengan "Runutan Masalah".

Pada akhirnya memang, menulis ialah sebuah kegiatan yang melatih kita untuk membangun sebuah "Kerangka Berfikir" dalam otak. Menulis sama saja membuat system otak kita bekerja dengan agenda yang telah tersusun rapih dan tidak ngacak. Makin sering menulis, kita akan semakin terlatih untuk membangun sebuah kerangka berfikir.

INI YANG PENTING:
Apa yang telah dipaparkan diatas hanyalah sebuah teori penulisan yang kalau terus difikirkan hanya menjadi beban. Itu hanya sekedar informasi umu tentang penulisan yang tidak perlu diamati dalam-dalam. Karena kalau terus diamati mendetail, akhirnya tidak akan jadi menulis.

Menulis itu kegiatan yang sama sekali tidak membutuhkan teori ini itu. Orang yang lalu sibuk dengan teori pada akhirnya bukan menjadi seorang penulis, akan tetapi menjadi seorang editor tulisan yang hanya bisa mengkritisi sebuah artikel namun untuk membangun sebuah artikel yang serupa ia tidak mampu.

Menulis saja dari sekarang, apapun itu. Tidak perlu risau apa jadinya tulisan kita nanti. Tidak perlu khawatir kalau nantinya tulisan tidak runut dan sebagainya. Karena nantinya "runut" itu akan semakin terlatih dengan kita semakin rajin menulis.

wallahu A'lam

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Buku Panduan Belajar Imla' Gratis

Jangan Terlena Dengan Hadits "Seseorang Akan Dikumpulkan Bersama Orang Yang Ia Cintai"

Ketika Nenek Menyusui Cucunya