Posts

Showing posts from February, 2012

Iblis, dari Golongan Jin atau Malaikat?

Image
Apakah Iblis dari golongan jin atau golongan malaikat? Kita akan bahas 2 pendapat berbeda tersebut beserta hujjah (argument) masing-masing. Imam Al-Rozi mengatakan dalam kitab tafsirnya yang masyhur dengan sebutan At-Tafsir Al-Kabir atau Mafaatiih Al-Ghoib: Jumhur (kebanyakan) ulama mengatakan bahwa Iblis itu dari golongan Malaikat. Sedangkan para ahli kalam (Muatakalimun) dan sebagian Ahli Ushul (Ushuliyun) mengatakan bahwa Iblis itu dari golongan Jin. Argumen Jumhur: Pertama: Allah swt dalam ayatNya Al-Baqoroh ayat 34, وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآَدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِين Mengecualikan Iblis dari Malaikat. Dalam kaedah bahasa Arab ini disebut dengan istilah Istitsna. dan Istitsna ini sering sekali disebutkan dalam redaksi-redaksi ayat Al-Qur'an. Redaksi lafadznya ialah Ibliisa. Lafadz Iblis berharokat akhir Fathah. Ini namanya Ististna Muttasil, dimana mustatsna itu dari golongan Mustatsn

Iblis dan Setan, Sama kah?

Image
Setelah membahas tentang setan di posting yang sebelumnya. Kemudian muncul pertanyaan, apakah iblis sama dengan setan? Apakah Iblis itu jin? Atau dari golongan Malaikat? Pertama: bahwa "setan" yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 46: "lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari Keadaan semula… ." yang mana ia memperdaya Adam serta hawa agar makan buah Khuldi yang telah dilarang Allah swt, "Setan" itu ialah Iblis sebagaimana yang disebutkan oleh para Mufassir. Dalam sebuah riwayat dari As-Sadiy dari Ibnu Abbas disebutkan bahwa: setalah Iblis dikeluarkan oleh Allah dari Surga karena menolak bersujud kemudian ia ingin kembali masuk untuk mengganggu Adam as. Namun ia dilarang oleh para penjaga Surga. Kemudian ia mendatangi seekor ular yang pada saat itu adalah hewan dengan rupa yang indah dan berkaki empat. Masuklah Iblis itu kedalam tubuh ular dengan cara ditelan. Dan kemudian ia bisa masuk ke su

Setan Juga Ada Yang Ganteng

Image
Ketika kita mendengar kata setan, yang langsung muncul dibenak kita ialah makhluk yang jelek mukanya, buruk rupanya, dengan rambut yang aut-autan tidak teratur, atau bahkan tidak mempunyai hidung, kaki dan tangannya tidak sesuai dengan badannya.  Atau lebih singkatnya, yang ada dibenak kita tentang segala bentuk keburukan dan kejelekan itulah setan. Dan kata setan sendiri bukan kata yang asing bagi telingan kita. Kita sering dengar kata ini bahkan sejak kita kecil. Kadang-kadang orang tua sering menakut-nakuti agar anaknya tidak keluar rumah di waktu magrib, sang orang tua berkata "awas, entar ada setan!". Atau kata-kata dengan makna yang serupa. Bahkan kalau di Negara kita ini setan sudah bisa masuk tivi. Entah itu dia main film atau main sinetron. Dengan judul yang aneh. Yang jelas sampai saat ini yang ada dibenak kita ialah bahwa setan itu makhluk buruk rupa yang selalu menggangu manusia. Tapi tahukah anda bahwa pemahaman itu keliru. Ternyata setan bukanlah

Perpustakaan Terbesar se-Asia Tenggara Ada di Jakarta

Image
Percayakah anda bahwa perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara ada di Jakarta? Ya memang ada. Namun lebih tepatnya ialah Perpustakaan dengan Koleksi buku-buku ber-Bahasa Arab. Ya perpustakaan dengan koleksi buku ber-bahasa teluk itu ada dijakarta. Tepatnya ada di Buncit Raya Jakarta Selatan, pas depan mall Pejaten Village. Perpustakaan ini adalah perpustakaan milik kampus LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab), yang sebenarnya ialah cabang dari universitas Raja Saud Riyadh (Imam Malik bin Saud University) Kampus ini memang bukan institusi nasional, melainkan intitusi internasional, terbukti bahwa kampus ini adalah kampus resmi kejanaan Arab saudi. Kurikulum yang diajarkannyapun persis sekali sama dengan kurikulum yang diajarkan di Riyadh sana. Bukan hanya itu, Dosen-dosennya pun langsung diimport dari Timur tengah; Arab saudi, Syiria, Mesir, Sudan dsb. Tapi bukan berarti mahasiswanya pun orang teluk sana. Mahasiswa-nya tetap orang Indonesia asli, karena memang kampus ini didiri

Terus Turun Temurun

Image
Masuk bulan Februari, situs-situs media yang berbasis Islam, baik itu berupa blog, portal berita, juga grup social network ramai dengan postingan artikel yang melarang ataupun mengecam perayaan hari valentine. Semua orang pasti sudah tau kalau valentine memang hari raya import. Import dari barat, entah Negara mana yang memulai dalam melestarikan sunnah perayaan ini. Yang pasti ini bukan budaya dan tradisi Indonesia, apalagi Islam. Bahkan dalam salah satu sumber disebutkan bahwa valentine itu budayanya kaum kristiani dalam rangkan mengenang pendeta mereka yang bernama 'valentine' yang tewas karena mempertahankan cintanya. Begitu kata salah satu sumber yang saya baca. Begitu ramainya topic ini menjadi bahan perbincangan di kalangan mereka pada bulan ini. Dari mulai pembicaraan tentang hukum merayakannya, asal usul perayaannya, juga budaya buruk yang lahir dari perayaan ini. Setiap masuk bulan februari, pasti topic ini ramai. Setiap tahunnya dan berulang-ulang seakan-akan topic in

Dakwah juga Harus Pakai 'Otak' !

Image
Semangat dakwah yang sering kita lihat dan kita rasakan dari para pemuda penggiat dakwa belakangan ini memang sangat menggembirakan. Setidaknya ada titik cerah dan harapan akan menuju yang lebih baik. Namun disamping itu, segala hal positif itu juga menumbulkan banyak hal-hal negatif. Ya, semangatnya tidak dibarengi dengan ilmu yang mumpuni, semangat dakwahnya melampaui semangatnya menuntut ilmu lebih jauh dan lebih dalam. Akhirnya, yang mereka hasilkan bukan dakwah yang sejuk dan menyejukkan hati tapi malah dakwah yang membuat "darah tinggi". Dengan seenaknya mereka megatakan ini "haram", ini "bid'ah", ini "sesat", ini "masuk neraka", Cuma ia yang "masuk surga". Padahal ia baru hanya belajar satu dua hadits saja. Tanpa mengkaji lebih dalam ilmu yang didapat dan tanpa melihat lebih jauh medan yang ia temui, ia berkata sesuka hatinya dan menyangka itulah ajaran Islam yang diajarkan oleh Rasul saw. Seorang penggiat dakwah ha

Wasiat Terakhir Nabi saw Kepada Kita untuk "Mereka"

Image
Rasulullah saw dari atas tempat tidurnya ketika sakit menjelang wafatnya, untuk yang terakhir kalinya beliau berwasiat kepada ummatnya kaum muslimin: "as-sholatu, ash-sholatu, wa maa malakat aimaanukum" (sholat, sholat, dan hamba sahaya yang kalian miliki) "as-sholatu, ash-sholatu, wa maa malakat aimaanukum" "as-sholatu, ash-sholatu, wa maa malakat aimaanukum" Berkali-kali beliau mengatakan ini di waktu dhuha, bebrapa saat menjelang wafat beliau saw. (baca tulisan sebelumnya " Hari-Hari Terakhir Sang Kekasih saw ". Maksud wasiat beliau saw ialah agar kita sebagai ummat jangan sampai lalai terhadap 2 perkara besar ini; yaitu sholat dan hamba sahaya. Perhatian yang kita berikan kepada hamba sahaya tentu harus sama besarnya dengan perhatian kita kapada sholat. Dan yang namanya wasiat, itu wajib ditunaikan bagi mereka yang ditinggalkan. Terlebih yang berwasiat itu ialah Rasulullah saw, sumber Syariat Islam setelah Al-Qur'an. T

Kenapa Sayyidina Ali Diberi Gelar "Karromallahu Wajhahu" ?

Image
Ali bin Abi Tholib adalah termasuk golongan As-sabiqun Al-Awwalun dari kalangan anak-anak, yaitu kelompok yang pertama kali masuk Islam. Beliau dilahirkan 20 tahun sebelum Nabi Muhammad mengemban amanat risalah (Rasul) dari Allah swt. Sedari kecil Abu Tholib telah menyerahkan Ali kepada Nabi Muhammad untuk dididik. Sampai akhirnya beliau ikut memeluk Islam, yaitu agama yang dibawa oleh Muhammad saw, pendidiknya. Sampai besarnya, Ali selalu mengikuti Rasul bahkan beliau tidak pernah absen dalam peperangan bersama Rasul saw kecuali satu event, yaitu perak tabuk. Saking dekatnya dengan Rasul saw, Ali mendapat perintah untuk menggantikan beliau saw guna mengurusi para wanita dan anak-anak di madinah sepeninggal Nabi pergi ke Tabuk untuk berperang.  Kemudian Ali bertanya-tanya tentang posisi itu kepada Nabi, lalu Nabi saw pun menjawab: "tidakkah kamu ridho kedudukanmu disisiku seperti kedudukan Harun disisi Musa Alayh Salam." (Muttafaq Alayh). Beliau saw menggam

Hari-Hari Terakhir Sang Kekasih -'Alayh sholatu wassalam-

Image
Sepulangnya Nabi saw dari Haji Wada' tahun kesepuluh hijrah, mulai Nampak tanda-tanda dan isyarat akan dekatnya ajal Nabi saw. Awal bulan shafar tahun kesebeas hijrah, Nabi saw berziarah ke makam para syuhada' Uhud. Yang kemudian beliau saw mensholati para syuhada Uhud itu dan berdoa untuk  mereka. Beberapa hari kemudian, Nabi saw medapat perintah untuk berziarah ke Baqi' guna mendoakan para jenazah penghuni Baqi' dan memintakan ampun untuk mereka. Berangkatlah Nabi saw pada malam hari dan ketika itu beliau saw ditemani oleh pembantu beliau yaitu Abu Muwaihibah ra. Nabi saw berkata kepada Abu Muwaihibah: " Wahai Abu Muwaihibah, tahukah kau bahwa Allah swt telah memberikanku kunci semua isi dunia, kekekalan didamanya juga Allah swt telah memberikanku surga. Kemudian aku diberi pilihan antara itu semua atau bertemu dengan-Nya swt ." Kemudian Abu Muwaihibah berkata kepada Nabi saw: " wahai Rasul, ambillah kunci dunia itu dan kekekalan didalamn