Posts

Showing posts from May, 2014

Talfiq = Kanibalilasi Mesin

Image
Mengamalkan 2 madzhab yang berbeda, ulama menyebutnya dengan istilah talfiq. yaitu mencampur adukan 2 pendapat yang berbeda lalu kemudian mengamalakannya denagn random atau juga melahirkan pendapat yang baru. talfiq memang pembahasan yang tidak semua melihat negatif tapi tidak juga semua ulama setuju dengan itu. yang menjadi batasan toeransi para ulama ushul ialah selama seorang muslim itu tidak melahirkan pendapat baru, padahal dia awam. misaln ya begini, madzhab A punya pendapat A, dan madzhab B punya pendapat B. Nah, menjadi terlarang kalau dia malah melahirkan pendapat C padahal statusnya bukanlah seorang mujtahid. toh bahasa arab aja ngga ngerti. yang mesti dilakukan ya tinggal pilih aja, mau ikut A apa ikut B. thats it! Kita ambil contoh yang lebih merakyat agar mudah dipahami. montir mesin misalnya. baik itu montir motor atau mobil. Biasanya merek dagang itu mengeluarkan spare part khusu untuk mesin yang dikelarkan oleh merek dagang itu. d

Syarat Pemimpin Menurut Imam Abu Ya'la (458 H)

Image
Kalau mengacu kepada al-Ahkam al-Sulthaniyah karangan Imam al-Qadhiy Abu Ya'la al-farra' (380-458 H) dari kalangan al-Hanabilah, syarat pemimpin yang layak dan boleh dipilih untuk memipin umat Islam itu: Pertama:  Punya kriteria sebagai pemimpin wilayah dalam Islam (ini adalah syarat mutlak); Islam, laki-laki, baligh, merdeka, dan berakal. Kedua:   Punya sifat 'Adalah dalam Islamnya, bukan orang fasiq. 'Adalah dalam syariah itu mereka yang tidak pernah melakukan dosa besar dan tidak pernah meninggal yang wajib seperti sholat 5 waktu, puasa ramadhan, zakat kalau mampu, haji kalau mampu. Dan tidak melakukan yang makruhat depan umum, dalam madzhab al-Hanafyah. Ketiga:   Orang yang piawai dalam masalah politik, peperangan dan regulasi hukum serta penerapannya. Keempat: Ilmu , Dia orang yang masuk dalam kategori mujtahid, untuk urusan ini, mereka bisa wakilkan kepada ulama yang kompeten. Kelima:   Sehat panca indera-nya, khusunya teling

Apa itu Sholat Li Hurmatil-Waqt?

Image
Mungkin beberapa kita pernah dengar sholat " li Hurmatl-Waqt ", dan bahkan pernah melakukannya, dan memang sepertinya mayoritas orang Indonesia itu pernah melakukan sholat ini. karena memang istilah sholat li hurmatil-wawt ini hanya ada di kalangan al-Syafi'iyyah, tidak di madzhab yang lain. Sholat li hurmatil-waqt itu secara bahasa artinya Sholat untuk menghormati datangnya waktu sholat. Ini dilakukan ketika datang waktu sholat, namun seorang muslim tidak memenuhi syarat-syarat sah-nya sholat fardhu. Seperti orang yang tidak punya air untuk bersuci, dan juga tidak ada debu untuk ia bertayammum. Atau juga ia bisa bertayammum/berwudhu, tapi sayangnya sholatnya tidak bisa menghadap kiblat, dan ruku serta sujudnya tidak sempurna, seperti di dalam pesawat. Ketika ada seorang muslim dalam keadaan seperti ini, (dalam madzhab al-Syafiiyah) ia tetap wajib sholat untuk menghormati waktu dengan keadaan yang ia bisa –walaupun tanpa thaharah, tapi nanti ia wa

Kalau Hadits Shahih, itu Madzhab Syafi'i?

Image
Beberapa orang –entah sejak kapan- sering sekali mengaku kalau pendapat fiqih yang ia pegang itu ialah pendapatnya madzhab al-Syafi'iiyah tapi nyatanya sama sekali pendapat itu kita tidak temukan itu di buku-buku fiqih madzhab Imam al-Syafi'i, sama sekali tidak ada. Akhirnya malah menyalahi pendapat madzhab. Jadi kalau ditanya tentang pendapatnya tersebut, ia menjawab dengan lugas: "ini pendapat Imam al-Syafi'i, loch!". Anehnya, sama sekali ia menyimpulkan pendapatnya tersebut hanya dari sebuah hadits, tanpa melirik bagaimana ushul-fiqh yang berlaku dalam madzhab Imam Muhammad bin Idris ini. ia hanya tahu satu perkataan Imam al-Syafi'i yang masyhur lalu dijadikan sandaran, yaitu: إذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَهُوَ مَذْهَبِي "kalau haditsnya shahih, maka ini adalah madzhabku!" Cuma karena perkataan ini, kalau ia mendapati hadits dan itu derajatnya shahih –menurut dia-, dia langsung menghukum hukum fiqih yang ada dalam had

Sudah Bersyukur kah Kita?

Image
[Ceritanya] Di lampu merah salah satu jalan Ibu Kota Mobil hitam mulus berhenti karena lampu merah menyala, di dalamnya laki-laki paruh baya dengan pakaian rapi berdasi pula serta rambut yang klimis, tapi dengan muka kosong seperti ada yang dipikirkan. Sepanjang trotoar yang cukup luas di dampi traffic light itu, berjejer armada-armada becak dengan para pilotnya yang duduk santai menunggu penumpang. Salah satunya duduk dengan gaya santai, menyenderkan kepala di salah satu sisi bangku becak dan manaikkan kakinya di sisi bangku lain, persis gaya boy besar duduk di sofa empuk. Sambil melihat ke mobil hitam mulus, dalam hati pilot becak berkata:  " Nikmatnya jadi orang kaya, baju rapih, kendaraan mewah, uang punya. Pasti keluarga senang ya, bisa jalan kemana-mana naik mobil mewah, ngga keujanan, ngga kepanasan. Ngga kaya tukang becak, Cuma gini aja kerjaannya, duit sedikit, keujanan kepanasan, keluarga makan pas-pasan. Enaknya jadi orang kaya" D

Mau Ikut Nabi apa Ikut Ulama?

Image
Sampai saat ini, saya pribadi masih ngga nyambung dan sulit memahami beberapa kawan yang dengan sangat kuat meyakini bahwa tidak madzhab itu sumbu perpecahan umat dengan banyaknya perbedaan pendapat. Dan yang harus dilakukan adalah kembali ke al-Quran dan Sunnah. Padahal sama sekali tidak ada satu pun ulama madzhab yang mengarang hukum; mereka semua adalah prototype manusia paling waro' , shalih dan takut dalam membuat hukum sendiri setelah generasi-generasi terbaik Islam (Masa Sahabat, Tabi'in dan Tabi' al-Tabi'in). dan tidak mungkin mereka semua mengambil hukum seenak hati dan nafsunya saja, tapi justru mereka mengambil itu semua dari al-Quran dan Sunnah, tidak yang lainnya. Dan memang itu yang mereka lakukan. Sayangnya, yang mengatakan madzhab sebagai sumber perpecahan itu tidak pernah belajar sejarah madzhab dan imam-imamnya. Mungkin terlalu naif buat mereka untuk mempelajari perkataan manusia yang 'tidak makshum' nan mulia itu, at

Ulama, Pewaris atau Ahli Waris Nabi

Image
Pertanyaan pertama yang selalu saya tanyakan jika mengajar faraidh dalam pelatihan atau pengajian itu adalah: Apa arti hadits yang masyhur ini: "Al-'Ulama Waratsatul-Anbiya'i" ? "Ulama Pewaris Para Nabi", atau "Ulama Ahli waris para Nabi"? Penting untuk membedakan siapa pewaris dan siapa ahli waris. Pewaris itu yang mewariskan, dan ahli waris yang diwarisi. Dalam kamus bahasa Indonesia (KBBI offline v1.3) disebut bahwa yang disebut pewaris itu adalah pihak yang mewariskan, sedangkan pihak yang meneriwa waris itu disebut waris atau ahli waris. Dan bukan sebaliknya, artinya jika dibalik, maka artinya berbeda. "Ulama Pewaris para Nabi", apa yang sudah diwariskan oleh para ulama ini kepada Nabi, sehingga mereka disebut pewaris? Memangnya yang hidup duluan itu siapa? Yang ada itu adalah Nabi yang mewariskan ilmu kepada ulama. Jadi yang benar itu = "Ulama adalah ahli waris para Nabi". Mereka yang me

Mencintai Nabi dengan Dewasa

Image
Bukan Cuma syiah imamiyah atau rafidha, tapi siapapun dia, dari kelompok apapun dia, yang namanya muslim itu diharamkan menghina para sahabat Nabi saw. Jangankan kita, Nabi saw sendiri menegur Kholid bin Walid yang statusnya adalah sahabat beliau saw karena umpatannya kepada Abdurahmann bia Auf. Kalau sahabat saja begitu Nabi murka, apalagi kita yang bukan sahabat. Tentu kita mesti memaklumi sika p yang diambil oleh kawan-kawan muslim terhadap mereka yang menghina Nabi, baik dari kalangan syiah imamiyah, rafidha, atau non syiah. Ada yang reaktif langsung, tapi juga ada yang menangguhkannya hingga ia bisa menasehatinya secara privasi, karena bisa jadi hinaannya tersebut didasari karena ketidak tahuannya. Orang yang tidak tahu tentu harus diajarkan dan diberitahu, bukan dicaci dan dipermalukan. Jadi jangan asal menuduh kalau fulan satu kelompok dengan fulan hanya karena ia diam depan mereka yang –mungkin- menghina Sahabat atau –kelihatannya- tidak lantang menya

Istimewanya Bahasa Arab

Image
Salah satu keistimewaan bahasa Arab, bahwa kalimat-kalimat yang ada dalam bahasa Arab, jika hurufnya diputar atau dibalik, itu punya arti berbeda namun tetap dalam dimensi dan konteks yang bersmabungan. Contohnya: Kalimat gharafa [ غرف ] yang artinya menciduk, yaitu menciduk air dari bak, atau menciduk sesuatu dari tempatnya. Kalau hurufnya diputar, lalu menjadi Faragha [ فرغ ] yang artinya adalah kosong. Ya. Bak yang berisi air itu kalau terus diciduk, pasti akan menjadi kosong. Kita putar lagi hurufnya menjadi Ghafara [ غفر ] yang artiinya mengampuni, ini bersambungan dengan yang sebelumnya. Allah mengampuni dosa hambanya dengan menciduk [ غرف ] semua kesalahannya dengan demikian hambaNya tersebut menjadi kosong [ فرغ ] dari dosa. Ada lagi kalimat Rabb [ رب ] yang berarti tuhan. Kita putar hurufnya menjadi Birr [ بر ] yang berarti berbakti (kpd oran tua). Kedua kalimat punya hubungan yang erat, karena seseorang tidak mungkin bisa dekat dengan Allah, tu

Masjid Tidak Tunduk Pada Hukum Manusia

Image
Karena saking marahnya, Khalifah Abbasiayh Harun Al-Rasyid kalap dan akhirnya mengucapkan kata cerai kepada istrinya, Zubaidah. Tak tangung-tangung, istrinya langsung ditalak tiga sekaligus. Masalahnya karena Zubaidah dinilai terlalu ikut campur pada masalah pemerintahan. Jadi kisahnya Zubaidah dituduh oleh salah satu orang dekat khalifah yang bahwa ia mengutus Syihab untuk memipin pasukan guna memerangi kelompok Khawarif di Jazirah yang dipimpin oleh Walid bin Al-Tharif. Alih-alih menghancurkan pasukan Kharij, Shihab sang panglima perang justru ikut bersekongkol dengan Al-Walid sang pemimpin khawarij. Akhirnya khawarij malah makin menjadi-jadi di Jazirah. Karena itu khalifah marah besar kepada Zubaidah. Dalam keadaan yang marah besar, Harun mentalak ke Zubaidah denag shighat (redaksi): "in bitti al-lailat fi Ardhin tahta wilayati, anti tholiqun Tsalatsan" (Kalau malam ini kamu masih ada di tanah wilayah kekausaanku, kamu tertalak 3 kali) Tapi