Posts

Showing posts from June, 2012

Satu Nyawa Terselamatkan Karena Layangan

Senin, 25/06 2012 Sekitar pukul 16.20 WIB Sehari setelah penggusuran, kampung "Vietnam" yang letaknya berdampingan dengan tanah TPU (Tempat Pemakaman Umum) Tegal Alur Jakarta Barat, masih menyisakan kayu, kayu sisa rumah serta batang-batang pohon bekas penanggah dinding rumah-rumah kayu warga "Vietnam". Serta sedikit kepulan asap sisa "tabunan" sampah yang dinyalakan oleh pihak Pemda yang mengelola penggusuran tersebut. Sudah hampir lebih dari 13 tahun sejak tahun 99-an, rumah-rumah kayu serta gubuk-gubuk kardus itu mendiami tanah milik Pemda ini sebelum akhirnya sang empunya otoritas datang dengan kendaraan alat berat guna mennggulung perumahan non-permanent mereka. Berkali-kali digusur, tapi warga tak ber-KTP yang kebanyakan berprofesi sebagai pemulung (pemungut sampah) ini datng lagi datang lagi. Orang-orang sekitar menyebutnya "kampong Vietnam". Karena memang gambaran yang ada disitu mirip dengan Vietnam zaman dulu yang t

Di Aceh, Pertandingan Liga Indonesia Dihentikan Karena Azan

Image
Kemarin sore (22/06), baru nyampe rumah langsung duduk depan tivi. Utak Atik tombol remote control, Tanpa sengaja saya mendapati pertandingan Liga Indonesia (entah IPL atau ISL) antara PSAP Sigli Aceh melawan Persib Bandung. Menit ke-5 Skor sudah 1-0 ketika itu untuk kemenangan PSAP Sigli.   Tapi pertandingan menjadi agak tidak wajar. Baru berjalan kira-kita 15 menit, tak ada Hujan, tak ada badai, tak ada pula lemparan bom petasan, tiba-tiba wasit memberhentikan permainan dan memberika isyarat kepada seluruh pemain untuk meninggalkan lapangan. Dan yang bikin saya lebih heran lagi, para pemain itu nurut dan pergi mengosongkan lapangan tanpa ada pertanyaan apapun, atau protes. Ada apa ini? Tiba-tiba terdengar suara azan dari tivi. Oh akhirnya saya tahu, para pemain memberhentikan permainan karena mngehormati azan yang sedang berkumandang. Waw! Dahsyat! Salut buat Aceh. Entah itu aturan Pemda atau memang itu budaya yang tak tertulis bagi para penduduk kota Serambi Mekkah tersebut, d

Berdzikir Ketika Imam Sedang Khutbah Jumat

Image
ketika khutbah Jum’at sedang berlangsung, ada beberapa orang dari Jemaah yang hadir itu kedapatan sedang asyik dengan dzikirnya sendiri. Saking asyiknya hinggga ia menutup mata dan sedikit menggelengkan kepala. Pemandangan yang menurut saya kurang baik, dan tidak semsetinya terjadi ketika khutbah sedang berlangsung. Kita berpikir sejenak tentang hal ini. Sesuatu itu akan disebut baik dan bernilai baik pula apabila dikerjakan pada waktu dan tempat yang tepat. Sesuatu yang pada dasarnya baik akan menjadi tidak baik jika dilaksanakan pada waktu dan tempat yang salah. Dan hal semacam ini banyak terjadi dalam perkara-perkara syariah. Contohnya: Sholat dengan bacaan yang fasih dan dengan surat yang panjang itu baik, bahkan sangat beaik sekali. Selain akan menambah kekhusuyu’an bagi pelaku sholatnya, itu juga akan menambah pahala yang banyak. Karena banyak ayat yang dibaca, tentu banyak pahala yang diperoleh. Tetapi membaca surat Al’Qur’an yang panjang dalam sholat itu bisa menjadi tid

Masih Bangga-Kan Kita Ber-Agama?

Image
Sayyidina Umar bin Khotthob radiyallhu 'anhu dalam suatu riwayat pernah mengatakan bahwa "seorang mu'min ialah dia yang senang dengan kebaikannya (ibadah) dan gelisah dengan keburukannya (dosa)" Definisi yang singkat namun mempunyai arti yang sangat dalam dan sangat luas. Seperti menyindir, walau ini dikatakan jauh sebelum ratusan tahun lalu tapi sepertinya cocok untuk kaum muslim zaman sekarang ini. Bagaimana tidak? Kata-kata Amirul-mu'minin itu benar-benar kata yang pas untuk menyentil realita gaya hidup muslim jaman sekarang Yang sudah jauh diluar batas-batas norma syariah. Dizaman yang serba mudah ini, tentu membuat orang semakin gampang untuk melakukan apa saja. Dengan kemajuan media, semua bisa tercapai dengan sangat mudah dan dengan waktu yang secepat mungkin. Lihat bagaimana mudahnya, hanya dengan sekali klik saja kita sudah bisa menyebarkan informasi ke seluruh belahan dunia manapun. Lalu apa kaitannya dengan definisi muslim yang dijelaskan oleh s

Mazhab Fiqih Bukan Cuma Empat!

Image
Sejarah telah mencatat bahwa Mazhab fiqih dalam Islam bukan hanya 4 mazhab yang banyak diketahui oleh orang-orang kebanyakan; yaitu Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal.  Lebih dari itu banyak sekali Imam Mujtahid Mutlak yang sederajat dengan para Imam 4 tersebut bahkan lebih pintar dan cerdas. Hanya saja memang banyak beberapa mazhab tersebut sudah tidak diikuti, atau fatwa-fatwa mereka sudah tidak lagi sesuai dengan zaman. Dan yang masyhur sampai hari ini dan masih banyak diikuti oleh mayoritas Muslim di jagad raya ini ya 4 mazhab popular tersebut. Walaupun ada juga yang sampai sekarang masih mengikuti pendapat selain Imam yang 4 itu dengan jumlah pengikut yang tidak banyak memang, seperti Imam Ibnu Hazm atau juga Imam Abu Ja’far yang dikenal dengan Ja’fariyyah . Masa 4 Imam Madzhab   Kalau kita buka kitab sejarah kita akan menemukan beberapa nama besar dalam jajaran Mujtahid Mutlak bidang Fiqih tentunya. Diantaranya Imam Al-Laits bin sa

Keanehan Hukum Fiqih

Image
Saya sering sekali mendapati orang muslim yang melihat saudara muslim lainnya namun ia berbeda pandangan dalam masalah fiqih, ia berkata dengan nada sinis: “ Aneh banget tuh orang sholatnya.” Atau ada juga yang seperti ini: “Kok gitu, sih! Kan ngga boleh kalo gitu…..” Ada juga yang mengatakan: “ih masa begitu sih, salah tuh….” Kita juga tidak jarang mendapati orang yang seperti itu malah marah dan menyalahkan orang yang berbeda pandangan dalam masalah fiqih. Dan saya kurang suka dengan kata-kata “aneh” yang keluar dari orang-orang seperti itu. Bagaimana bisa ia mengatakan bahwa hokum fiqih aneh. Buat saya “keanehan” yang muncul dari seseorang ketika melihat orang yang berbeda dalam maslah fiqih bukan keanehan dalam arti yang sebenarnya. Dan keanehan dalam hukum fiqih itu biasa terjadi. Namun keanehan itu bersifat RELATIF, tidak sebenarnya aneh. Bisa jadi itu aneh menurut seseorang, tapi itu biasa saja menurut orang lain. Aneh pada suatu zaman tertentu namun menja