Bibliography Fiqih

Di kampus Syariah yang diadakan oleh RumahFiqih Indonesia, ada kelas yang khusus mempelajari bioghrafi lahirnya pembukuan dan dibukukan-kan-nya disiplin sebuah Ilmu. Dalam hal ini Rumah Fiqih fokus dengan biographi kitab-kitab Fiqih dan Ushul-nya.

Kelas ini disebut dengan istilah Bibliography Litelatur Fiqih. Kalau dalam bahasa Arab disebut dengan istilah "Qowa'im Al-Kutub".

Dalam kelas ini dipelajari bagaimana lahirnya sebuah ilmu dan kemudian itu dibubukan oleh pencetus/penemu atau perumus ilmu itu sendiri, dan bagaimana akhirnya ilmu yang sudan menjadi kitab itu tersebar sampai bisa dinikmati oleh para pencinta ilmu.

Intinya dalam kelas ini, mahasiswa "diharuskan" untuk mengetahui dan akhirnyapun dituntut untuk menghapal ratusan kitab fiqih beserta penulisnya dan tentu dibarengi dengan sejarah bagaimana kitab itu ditulis dan dibukukan.

Dan yang hebatnya lagi, bukan hanya nama kitab dan penulisnya, mahasiswa juga digiring untuk bisa menghapalkan nama Ulama beserta tahun lahir dan tahun wafat. Jadi ketika nama salah satu Ulama saja disebutkan, si Mahasiswa bisa dengan cepat menyebutkan tahun lahir dan juga tahun wafatnya.

Penting ya? Ya. Jelas penting sekali. Karena bagaimanapun seorang Ulama, ketika beliau menuliskan sebuah karyanya, apapun jenis disiplin ilmunya, pastilah gaya penulisannya atau metodenya itu bersinggungan erat dengan lingkungan juga kondisi politik di masa ia hidup ketika itu.

Jadi bisa saja, satu disiplin ilmu yang sama, 2 Ulama penulis disiplin ilmu berbeda manhaj (metode) penulisannya. Entah Bab-Bab nya yang tidak berurutan atau gaya penulisan materinya yang seperti sedang berdiskusi atau sedang berdebat, atau juga sedang memberikan pengajaran kepada muridnya.

Seperti yang kita dapati di Kitab Raudhoh-Nadzir wa Junnatul-Manadzir karangan Ibnu Qudamah dalam masalah Ilmu Ushul fiqih.

Dalam setiap bab di kitab tersebut, Imam Ibnu Qudamah menulis dengan gaya berdebat. Seperti orang yang sedangberadu argumen dengan lawan debatnya. Setiap beliau memaparkan dalil dan argumennya, beliau juga memaparkan argumen kelompok-kelompok yang bersebrangan dengan beliau dalam masalah itu. Kemudia, bantahan itu dibantah lagi oleh Ibnu Qudamah. Jadi persis seperti orang yang berdebat.

Terlepas dari bahwa kitab ini saduran dari Kitab Al-Mustashfa punya Imam Ghozali, Kitab ini (Raudhoh-Nazhir) benar-benar menggambarka bagaima kondisi ilmiah ketika zamannya, yaitu keadaan hingar bingar Ilmuan Filsuf non-islam yang selalu saja mendebati para ilmuan Islam.

Jadi buku itu disiapkan sebagai jawaban atas tuduhan-tuduhan kelompok "antagonis" dalam bab-bab ushul Fiqih Syariah Islam.

Kembali ke Bibliography litelatur Fiqih. Ada seorang mahasiswa yang bertanya seperti kebingungan. Katanya: "bagaimana ya bisa menghapal nama-nama Ulama yang banyak itu dengan nama Kitabnya dan tahun wafat ya?"

Kemudian ia ditanya balik: "kenapa yaa orang2 itu gampang sekali menghapal nama-nama pemain bola eropa?. Bahkan bukan cuma namanya, tapi nomor punggunya, klub apa saja yang pernah dibela, berapa gajinya, apa kebangsaannya, juga siapa nama istirinya" wow.

That's the answer. Nikmatilah karya Ulama sebagaimana kita menikmati sepakbola. :D

Wallahu A'lam

Comments

Popular posts from this blog

Buku Panduan Belajar Imla' Gratis

Jangan Terlena Dengan Hadits "Seseorang Akan Dikumpulkan Bersama Orang Yang Ia Cintai"

Ketika Nenek Menyusui Cucunya