"Maulid" Yang Menentang dan Yang Mendukung (Bag 2)
Baiklah, saya akan mulai dari kubu yang menentang perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. Yang ini diwakili oleh Komite Tetap Fatwa kerajaan Arab Saudi. Mari sama-sama kita simak hujjah mereka:
Tidak ada syariat dalam agama ini menganai perayaan Maulid. Dan ini adalah bid'ah yang diada-adakan dalam agama. Karena itu haram hukumnya bagi seorang muslim mengadakan atau merayakan maulid Nabi saw. Dan ini didasarkan atas beberapa perkara:
Pertama
Perayaan semacam ini tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw sendiri, tidak juga oleh para sahabat dan tidak juga oleh para tabi'in. jadi orang-orang pada masa keemasan Islam tidak melakukan ini.
Padahal merekalah yang paling mengetahui sunnah Nabi saw dan merekalah yang cintanya sempurna kepada Nabi saw dan juga selalu mengikuti sunnah-sunnah beliau saw.
Rasul saw bersabda:
“Barang siapa membuat-buat hal baru dalam perkara ibadah yang tidak ada dasar hukumnya maka ia ditolak.” (Muttafaq 'Alayh)
“Barang siapa melakukan amalan yang tidak didasari perintah kami, maka ia ditolak.” (Muttafaq 'Alayh)
"kerjakanlah sunnahku dan sunnah khulafa' al-rasyidin setelahku. Gigitlah sunnah itu dengan gigi graham (peganglah kuat-kuat). Jauhilah dari kalian perkara-perkara yang baru (muhdats) karena setiap yang baru itu Bid'ah, dan setiap bid'ah itu sesat" (HR Abu Daud dan Tirmidzi)
Dari hadits-hadits diatas, telah jelas bahwa Rasul saw me-warning umatnya agar tidak membuat hal-hal baru dalam agama apalagi melakukannya.
Kedua:
Allah swt berfirman:
"pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu." (QS Al-maidah 3)
Kandungan ayat ini telah jelas makna dan maksudnya. Dan mengada-ada dalam agama seperti perayaan Maulid ini menyalahi ayat diatas. Berarti Allah swt belum menyempurnakan syariat agama ini dan RaslNya saw tidak menyampaikan apa yang diwahyukan kepadanya dari Allah swt secara sempurna untuk umatnya sehingga mereka yang dating setelah masa keemasan itu membuat syariat baru ini yaitu perayaan maulid.
Tidak diragukan lagi bahwa ini adalah penentangan terhadap Allah swt dan rasulNya saw. Allah swt telah menyempurnakan agama ini untuk umatNya, dan rasulullah saw telah menyampaikan semua apa yang diwahyukan kepadaNya untuk umatnya tanpa ada satu hurufpun yang ditutupi atau disimpan.
"tidaklah Allah mengutus nabiNya kecuali wajib atas NabiNya untuk menyampaikan kepada umatnya jalan kebaikan yang ia ketahui dan memberi peringatan kepada umatnya atas jalan keburukan yang ia ketahui." (HR Muslim)
Seandainya perayaan maulid itu adalah sebuah syariat agama yang Allah ridhoi, pastilah nabi Muhammad sudah memberitahukan ini kepada umatnya sejak dahulu kala, atau beliau saw melakukannya, atau juga para sahabat.
Selama beliau saw dan para sahabat tidak melakukan ini berarti ini adalah hal yang baru dalam agama. Dan itu adalah bid'ah yang mana Rasul saw jauh hari sebelumnya telah memberi peringatan kepada umatnya agar menjauh dari hal-hal bid'ah karena itu adalah sebuah kesesatan.
Ketiga:
Perayaan maulid ini dirayakan pertama kali oleh para penguasa maghrib dan Mesir yaitu Bani Ubaid Al-Qodah yang dinamakan dengan Fatimiyun. Dan mereka adalah kelompok Syi'ah yang telah jelas kesesatannya.
Ibnu taimiyah berkata: "mereka (syiah) zohirnya adalah Rofidhoh dan Batinya adalah Kafir yang sesungguhnya." Mengikuti kelompok sesat berarti ikut sesat.
Keempat
Mewujudkan penghrmatan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad saw adalah dengan mengikuti sunnah-sunnah beliau saw bukan mengada-ngada dalam syariat. Allah swt berfirman:
"Katakanlah (hai Muhammad): "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Kelima:
Selain maulid itu adalah bid'ah, didalamnya juga terdapat banyak kemungkaran dan keharaman yang terjadi. Diantaranya ialah percampuran antara laki-laki dan perempuan dan juga penggunaa music dan alat music (yang menurut mereka haram).
Dan juga tidak jarang terjadi kesyirikan dalam maulid. Yaitu Ghuluw (berlebih-lebihan) dalam memuja Nabi Muhammad saw. Sabda Nabi saw:
"jauhilah dari kalian ghuluw dalam agama, karena sesungguhnya yang menghancurkan kaum sebelum kalian adalah ghuluw mereka dalam beragama." (HR Ahmad, Nasa'I dan Ahmad)
"Janganlah kalian memuja-mujaku seperti kaum nasrani memuja-muja Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hamba Allah dan rasulNya." (HR Bukhori)
Dan yang lebih mengherankan lagi bahwa banyak orang yang sangat giat dan antusias sekali ketika merayakan maulid ini. Namun untuk urusan yang benar-benar wajib dan jelas kesunnahannya mereka malas dan tidak bangga, seperti menghadiri sholat berjamaah.
Keenam
banyak orang yang merayakan maulid ini menyangkan bahwa Nabi Muhammad saw hadir pada acara maulid itu. Ini adalah seburuk-buruknya kebodohan dan kebathilan yang besar.
Sesungguhnya Nabi Muhammad saw tidak akan keluar dari kubunya sebelum kiamat datang. Dan beliau saw tidak berkomunikasi dengan siapapun dan tidak juga menghadiri perkumpulan mereka.
Beliau saw tetap berada dalam kuburnya sampai hari kiamat tiba, dan ruhnya saw berada ditempat tertinggi (A'la' Illiyyin) disisi Allah swt dalam rumah kemuliaan (dar al-karomah). Sebagaimana friman Allah swt:
"Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat." (QS Al-Mu'minun 15-16)
Dan juga terdapat banyak ayat dan hadits nabi saw yang mengandung makna serupa bahwa Nabi saw tidak keluar dari kuburnya sebelum kiamat tiba.
Buku: fatawa Al-lajnah Al-Daimah – Al-majmu'atul Uula
Jilid: 3 Hal: 18
Comments
Post a Comment