Tidak Menghadiri Pemakaman Orang Tua, Apa Yang Harus Dilakukan?

ASsalamualaikum pak ustadz,, sekarang usia kandungan saya sudah lbh dr perkiraan lahir dr dokter,tp blm ada tanda2 mau lahir.Trus ada yang bilang katanya saya harus ziarah ke makam ibu saya,(kbtulan pas bliau meningl saya tidak ada.Jd tidak sempat minta maaf).Ya disuruh brdoa,trus minta maaf di depan kuburan ibu, mohon biar dilancarkan persalinan. kalo gt blh gak,soalnya saya tkut nanti malah jd musyrik.



Pertama yang harus mba kerjakan ialah berkonsultasi ke dokter perihal apa yang terjadi dengan kandungan mba ini, kenapa bisa keluar dari perkiraan pertama yang telah dokter tetapkan? Dan Tanya juga apakah keterlambatan ini berpengaruh dengan kesehatan mba dan juga janin mba?

Karena menurut medis, usia kandungan normal itu adalah 40 minggu dan tidak mengapa, artinya tidak ada masalah yang serius jika lebih dari itu atau kurang dari itu. Itu hanya waktu idealnya saja.

Yang kedua, perihal berziarah kepada ibu. Sejatinya masalah yang mba hadapi itu tidak ada sama sekali hubungannya kandungan mba yang telat dengan hal-hal seperti itu, secara medis ilmiah. Maka itu poin pertama yang harus dilakukan ialah berkonsultasi dengan dokter.

Masalah berziarah dan meminta maaf di kuburan karena ketika ibu wafat, mba tidak ada di situ, sejatinya beziarah boleh-boleh saja. Tapi yang harus diperhatikan ialah, bahwa kita berziarah itu untuk mendoakan orang yang di kubur itu, bukan malah meminta maaf atau meminta sesuatu. Karena bagaimanapun, kuburan tidak bisa memberika apa-apa.

Berziarah ya silahkan saja, hanya memang harus diperhatikan adabnya. Dan perihal kesalahan atau tidak sempat minta maaf, bukan berarti harus mendatangi kuburan dan meminta maaf di situ. Itu perkejaan yang sia-sia, toh buat apa meminta maaf kepada tanah yang tidak bisa mendengar?

Yang paling bagus dilakukan setelah berziarah dan memang ini yang mesti dilakukan seorang anak untuk orang tuanya yang sudah meninggal ialah dengan meminta ampun kepada Allah swt unutk ibu mba itu agar segala amalnya diterima. Sebagaimana nasihat Nabi saw kepada salah seorang sahabat dari Bani salamah:

"Wahai Rasulullah!, adakah sesuatu yang bisa aku lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku setelah mereka meninggal? Nabi saw menjawab: 'ya ada. Yaitu mnesholati keduanya, beristighfar, dan menunaikan wasiat keduanya, dan menyambung tali silaturahim kerabat keduanya yang terputus dan menghormati para sahabat keduanya" (HR Abu Daud)

Dan selain itu, setelah berziarah dan memohon amp un terus untuk ibu mba, mba juga banyak bersedekah dan sedekah itu mba hadiahkan pahalanya untuk ibu mba. Itu yang mesti dilakukan sebagai "permohonan maaf" mba kepada ibu mba yang sudah meninggal.

Wallahu a'lam.

Comments

Popular posts from this blog

Buku Panduan Belajar Imla' Gratis

Jangan Terlena Dengan Hadits "Seseorang Akan Dikumpulkan Bersama Orang Yang Ia Cintai"

Ketika Nenek Menyusui Cucunya