Sub Judul

Dalam menulis sebuah artikel, apapun Genrenya. Satu hal yang juga penting diperhatikan oleh seorang penulis ialah kenyamanan membaca dari si pembaca. Utuk itu perlu ada siasat yang diambil oleh si penulis guna membuat tulisannya tetap enak dibaca.

Salah satu cara untuk membuat kenyamanan pembaca itu tetap ada sampai artikel selesai yaitu membuat "Sub Judul". Yaitu penulis dengan kecerdikannya memotong-motong tulisannya dan membagi-bagikannya kedalam kelompok judul-judl kecil dibawa judul besar.

Tapi membuat Sub Judul itu bukan berarti membuat judul baru, melainkan tangan panjang dari judul induk artikel itu. sub judl bisa berisi macam-macam, bisa menjadi pemisah karena penulis ingin membuat artikel yang lebih dalam dari judul besarnya. Bisa juga hanya sebagai pembatas kenyamanan pembaca.

Keuntungannya jelas, pembaca bisa menikmati tulisan kita. Karena kalau tulisan kita terus memanjang tanpa ada batasan sub judul, itu seperti mengajak pembaca melakukan perjalanan tanpa ada tempat istirahat. Tidak ada halte, tidak ada rest area, tidak ada juga masjid yang biasa dipakai untuk berteduh seorang pengguna jalan.

Dengan memakai sub judul , setidak kita tidak "berdosa" kepada pembaca dengan memasukkannya kedalam sebuah perjalanan yang tak ada tempat istirahatnya. Apalagi yang kita tulis ini adalah artikel syariah yang memang penyampaiannya harus benar-benar jelas dan tak ada ambigu lagi didalamnya. Nah sub judul salah satu cara untuk menuju kesitu.

Kita juga kan pernah membaca, dan biasanya kalau bukan laman Facebook atau laman Web kemudian kita melihat tumpukan kata yang menjurus lurus ke bawah tanpa ada batasan dan sub judul, kita pun jad enggan untuk membacanya. Otak kita sudah terlalu lelah memikirkan panjangnya alur tulisan pahal belum mambacanya.

Selain keuntungan bahwa tulisan kita dinikmati oleh pembaca, Sub Judul juga melatih kita untuk pintar dalam membagi alur cerita yang kita sajikan dalam tulisan. Karena bagaimanapun, tidak penulis tidak pembaca yang namanya "bosen" itu pasti ada. Sub judul juga bisa jadi alat rehat untuk penulis dalam mengeluarkan idenya.

Itu dia kenapa, sekarang ini orang lebih suka membaca "kultwit"; tulisan yang merupakan gabungan dari twit-twit yang hanya berisi 140 karakter itu dibanding dia harus membaca sebuah majalah atau artikel murni dalam sebuah laman web.

Alasannya karena kultwit itu terpotong-potong per twit yang hanya 140 karakter. Aslinya kultwit itu merupakan sebuah tulisan panjang sama seperti tulisan lainnya, hanya saja disajikan dalam bentuk potongan-potongan twit 140 karakter yang membuat pembaca merasa tidak capek, karena terpotong-potong.

Nah salah satu cara agar tulisan kita mempunyai sub judul, kembali ke materi kita sebelumnya, yaitu membuat kerangka penulisan. Kerangka penulisan itu bisa dijadikan sebagai sub judul yang menolong kita lebih nyaman menulis, dan lebih jelas mengarahkan ide.

Akan sulit jadinya kalau harus memulai tulisan tanpa ada kerangka terlebih dahulu. Tapi tenang keterampilan itu semua akan kita dapat seiring kita rajin menulis. Jadi tidak perlu takut tidak bisa. Rajin-rajin saja menulis, semakin banyak menulis, semakin mahir nantinya untuk memilih dan membuat alur cerita dengan sub judul.

So terus saja menulis. Dan jangan lupa Sub Judul-nya. :D

Comments

Popular posts from this blog

Buku Panduan Belajar Imla' Gratis

Jangan Terlena Dengan Hadits "Seseorang Akan Dikumpulkan Bersama Orang Yang Ia Cintai"

Ketika Nenek Menyusui Cucunya