Birrul-Walidah

Imam Al-Bukhori dalam kitabnya "Al-Adab Al-Mufrod" pernah meriwayatkan
sebuah kisah seorang pembunuh yang datang kepada Ibnu Abbas untuk
meminta bertaubat. Ketika itu Ibnu Abbas sedang bersama muridnya 'Atho
bin Yasar.

Datanglah lelaki pembunuh itu dan berkata kepada Ibnu Abbas: "wahai
sepupu Rasulullah saw, aku pernah melamar seorang gadis, namun ia
menolak untuk menikah dengan ku. Kemudian datang laki-laki lain yang
melamar dan ia terima. Akhirnya mereka berdua menikah....

Aku terbakar cemburu yang becampur amarah. Lalu aku bunuh perempuan
itu! Wahai Abdullah, apakah aku masih bisa bertaubat?"

Kemudian Ibnu Abbas bertanya: "apakah Ibu-mu masih hidup?"

"Tidak. Beliau sudah wafat"

Ibnu Abbas melanjutkan: "bertaubatlah kepada Allah, perbanyak
istighfar dan kerjakan semua amal sholeh yang kau mampu!"

Kemudian pergilah si lelaki itu. Setelah pergi 'Atho bin Yasar
bertanya kepada Ibnu Abbas, "wahai guru. Kenapa kau tanyakan tentang
ibunya, sudah wafat atau masih hidup? Ia datang untuk bertaubat, apa
hubungannya dengan ibu nya yang masih hidup atau sudah wafat?"

Ibnu Abbas menjawab: "Demi Allah! Aku tidak mengetahu amalan yang
paling dekat dan paling dicintai Allah selain Berbuat baik kepada Ibu
(birrul-walidah)"
(Al-Adab Al-Mufrod hal. 15)

Setelah menceritakan ini, sheokh sholeh Al-maghomisy (Imam Besar
Masjid Quba) mengatakan bahwa Berbuat baik kepada IBu bisa menjadi
cara untuk menghapus dosa, bahkan dosa besar!

Bukan hanya itu, ia juga menjadi media untuk mendapatkan hidayah dan taufiq.

Wallahu A'lam

Comments

Popular posts from this blog

Buku Panduan Belajar Imla' Gratis

Jangan Terlena Dengan Hadits "Seseorang Akan Dikumpulkan Bersama Orang Yang Ia Cintai"

Ketika Nenek Menyusui Cucunya