Kenapa Sayyidina Ali Diberi Gelar "Karromallahu Wajhahu" ?

Ali bin Abi Tholib adalah termasuk golongan As-sabiqun Al-Awwalun dari kalangan anak-anak, yaitu kelompok yang pertama kali masuk Islam. Beliau dilahirkan 20 tahun sebelum Nabi Muhammad mengemban amanat risalah (Rasul) dari Allah swt.

Sedari kecil Abu Tholib telah menyerahkan Ali kepada Nabi Muhammad untuk dididik. Sampai akhirnya beliau ikut memeluk Islam, yaitu agama yang dibawa oleh Muhammad saw, pendidiknya.

Sampai besarnya, Ali selalu mengikuti Rasul bahkan beliau tidak pernah absen dalam peperangan bersama Rasul saw kecuali satu event, yaitu perak tabuk.
Saking dekatnya dengan Rasul saw, Ali mendapat perintah untuk menggantikan beliau saw guna mengurusi para wanita dan anak-anak di madinah sepeninggal Nabi pergi ke Tabuk untuk berperang. 

Kemudian Ali bertanya-tanya tentang posisi itu kepada Nabi, lalu Nabi saw pun menjawab:
"tidakkah kamu ridho kedudukanmu disisiku seperti kedudukan Harun disisi Musa Alayh Salam." (Muttafaq Alayh).

Beliau saw menggambarkan bahwa posisi Ali sepeninggalnya ke Tabuk untuk berperang layaknya posisi Nabi Harun yang ditugasi mengurus Bani Israel sepeninggal Nabi Musa yang pergi ke Thur.

Bukan maksud untuk menggantikannya sebagai kholifah setelah setelah kematian beliau saw sebagaimana yang di gemborkan oleh para pengikut kelompok sesat syiah. Akan tetapi posisi Ali ketika itu adalah posisi yang khusus di waktu yang khusus itu saja. Dan Nabi ketika itu masih hidup.

Sebagaimana yang menjadi percontohan Nabi saw untuk Ali dengan Nabi Harun yang menggantikan Nabi Musa untuk memimpin Bani Israel. Bukan berarti setelah Musa, lalu harun menggantikannya, toh Nabi Harun itu wafat sebelum Nabi Musa wafat.

Apa Makna Karromallahu Wajhahu?

Adapun gelar yang diberikan kepada Ali; Karromallu Wajhahu, yang berarti (Semoga) Allah memuliakan wajahnya. Dan gelar ini tidak terdapat pada sahabat yang lain, itu karena beliau belum pernah menyembah berhala sekalipun semasa hidupnya sampai beliau memeluk Islam. Menurut jumhur ulama. 

Dan ada juga beberapa kabar yang menunjukkan bahwa Ali mendapat gelar seperti itu karena beliau belum pernah melihat kemaluannya. Namun pendapat ini kurang kuat.

Siapakah Yang Pertama Kali Menyematkan Gelar Ini?

Dan yang pertama kali menyematkan gelar ini pertama kali ialah: para pengikut kelompok Syiah yang terlalu berlebihan (seperti yang kita tahu) dalam mengagungkan Ali bin Abi Tholib. sampai membuat mereka menjadi Kafir atas kelaukan mereka ini. Namun alasan ini pun belum terbukti kebenarannya secara mutlak.

Bagaimana Pandangan Ulama?

Sheikh As-Sifarini dala kitab Ghidza' Al-Albab mengatakan bahwa gelar ini yang disematkan kepada Ali telah menyebar ke seluruh penjuru dunia, dan itu tidak mengapa InsyaAllah. Karena maknanya benar dan tidak menyimpang.

Namun sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirnya; "baiknya gelar itu tidak hanya disematkan kepada Ali bin Abi Tholib saja, akan tetapi hendaknya disamarata-kan untuk seluruh sahabat. Karena ada juga sahabat yang lebih Afdhol dari Ali, yaitu Abu Bakar, Umar, dan juga Ustman Radiyallahu 'anhum."

Imam Ibnu Katsir mengatakan:
 "gelar ini telah masyhur dan menyebar, dan banyak dipakai oleh para penulis kitab dalam kitab-kita mereka. Yaitu menyematkan karromallahu wajhahu pada nama Ali bin Abi Tholib. Walaupun maknanya benar tetapi baiknya gelar ini disamarata-kan untuk para sahabat yang lain.

Ini untuk sebagai penghormatan dan ta'dzim kepada mereka semua. Dan Syaikhoni (Abu Bakar & Umar) dan juga Utsman lebih utama untuk gelar ini disbanding Ali bin Abi Tholib." (Tafsir Ibnu Katsir, jilid 6 hal 478)  

 wallahu A'lam.

Comments

  1. naaah begini baru ajib, ada refrensi .. :-D

    ReplyDelete
  2. yang kayak gini nih yang ilmiyyah, bukan asal nyeplos aja,
    yang baca juga ikut pinter

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Buku Panduan Belajar Imla' Gratis

Jangan Terlena Dengan Hadits "Seseorang Akan Dikumpulkan Bersama Orang Yang Ia Cintai"

Ketika Nenek Menyusui Cucunya