Puasa Sunnah Dzulhijjah Ngga Cuma Tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah saja!
Kebanyakan
orang (yang saya tahu dan temui) punya pemahaman bahwa puasa di bulan
Dzulhijjah atau yang biasa dikenal dengan puasa bulan haji itu hanya terdapat
pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah saja. Tanggal 8 disebut dengan puasa Tarwiyah
dan tanggal 9 dikenal dengan Puasa Arofah.
Sebenarnya
tidak ada masalah dengan kedua puasa tersebut, 8 dan 9 Dzulhijjah. Karena
keduanya masuk dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Dan diartikel sebelumnya
sudah dijelaskan hadits tentang keutamaan hari-hari tersebut. Terlebih dengan
amal kebaikan yang dikerjakan didalamnya.
“tidaklah
ada hari-hari dimana amal baik yang dikerjakan didalamnya itu lebih dicintai
Allah disbanding hari-hari ini (10awal dzuhijjah).” Kemudian para sahabat
bertanya: “bahkan lebih baik dari jihad wahai Rasul?”. Rasul saw
menjawab: “lebih dari Jihad! Kecuali orang yang keluar dari rumahnya untuk
berjihad dengan harta dan jiwanya dan ia tidak kembali lagi (mati syahid)” (HR.
Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah)
Atas dasar
hadits ini, ulama sejagad raya bersepakat bahwa ada kesunnahan puasa di 10 hari
pertama Dzulhijjah ini. Karena memang Nabi saw tidak membatasi amal kebaikan
apa itu yang dimaksud. Artinya aapun amalnya jika dikerjakan pada hari-hari
itu, maka sipelaku niscaya mendapat keutamaan yang dijanjikan dalam hadits
tersebut, termasuk ritual puasa.
Tapi
kesunnahan puasa tidak sampai 10 hari, tapi hanya sampai tanggal 9 saja. Karena
tanggal 10 ialah Hari raya Iedul-Adha. Dan Muslim siapapun itu dan dimana pun
itu, dilarang keras untuk berpuasa di 2 hari raya! (Hanya saja memang Ulama
berbeda pendapat soal puasa Nadzar yang jatuh tepat pada hari raya, apakah
tetap ditunaikan atau tidak)
Ditambah
lagi bahwa ada keutamaan tersendiri yang dimiliki hari Arofah, tanggal 9
Dzulhijjah tersebut. Yang dalam hadist riwayat Ima Muslim, Rasul saw menjanjikan
pembebasan dosa tahun lalu dan yang akan datang bagi siapa yang melakukan puasa
di hari Arofah tersebut. (HR. Muslim No. 1977)
Jadi
sebenarnya, tidak ada masalah. Yang jadi masalah ialah, jika seorang muslim
meyakini bahwa puasa Dzulhijjah itu HANYA ada pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Karena sejatinya
kesunnnahan puasa Dzulhijjah itu ada sejak tanggal 1 sampai tanggal 9
Dzulhijjah. Tidak terbatas pada 2 tanggal tersebut; tarwiyah dan Arofah.
Lalu bagaimana
kalau puasanya hanya pada 2 tanggal tersebut? Ya tidak ada masalah, karena
keduanya masuk dalam kategori 10 hari awal Dzulhijjah, seperti yang telah
dijelaskan diatas. Yang keliru ialah MEYAKINI bahwa kesunnahan puasa hanya
terdapat pada 2 tanggal tersebut.
Karena
meyakini sebuah Syariat yang Syariat sendiri tidak ada ketentuannya dalam hal
tersbut itu dilarang keras dalam agama. Karena seperti membuat syariat sendiri.
insyaAllah bsk sudah mulai tanggal 1 Dzulhijjah,,,,puasa :)
ReplyDelete