Hari-Hari Terbaik Sepanjang Tahun: 10 Hari Pertama Dzulhijjah
Allah swt
memberikan keutamaan dan keistimewaan serta kemulian kepada ciptaanNya yang ia
kehendaki dengan keistimewaan yang Ia tidak berikan kepada ciptaan yang
lainnya. Begitu juga Allah mengistimewakan satu hari diantara hari-hari yang
lain. Allah mengistimewakan satu bulan diantara bulan-bulan yang lain. Pun
Allah mengistimewakan satu tempat diantara tempat-tempat yang lain.
Begitu juga
Allah swt memberikan keistimewaan kepada Nabi Muhammad dengan keistimewaan yang
Ia tidak berikan kepada Nabi lainnya. Contohnya ialah Allah menjadikan Tanah
ini suci untuk Ummat Nabi Muhammad, karena itu dalam syariah ini ada syariat
tayammum; bersuci dengan tanah.
Allah
mengistimewakan Ramadhan dengan Malam Lailatul Qodr. Allah mengistimewakan
Muharrom dengan puasa Asyuro. Allah pun memberikan keistimewaan kepada Tanah
Haram dengan keitimewaan yang tidak dimiliki oleh tempat-tempat lain dibumi
ini.
Begitu juga dengan hari-hari yang akan kita
masuki sebentar lagi, yaitu 10 hari awal bulan Dzulhijjah. 10 hari yang
didalamnya terdapat hari raya Agung (Iedul-Akbar). Hari yang mendapat tempat
penting disisi Allah swt, sampai-sampai ibadah yang dilakerjakan pada hari-hari
ini nilainya setara dengan jihad bahkan lebih baik.
مَا
مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ
الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا
الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ
يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“tidaklah
ada hari-hari dimana amal baik yang dikerjakan didalamnya itu lebih dicintai
Allah disbanding hari-hari ini (10awal dzuhijjah).” Kemudian para sahabat
bertanya: “bahkan lebih baik dari jihad wahai Rasul?”. Rasul saw
menjawab: “lebih dari Jihad! Kecuali orang yang keluar dari rumahnya untuk
berjihad dengan harta dan jiwanya dan ia tidak kembali lagi (mati syahid)” (HR.
Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah)
Special
bukan? Bagi para sahabat Nabi saw, jihad adalah puncak ibadah dalam syariat
Karena itu mereka menanyakan, apakah ibadah yang dilakukan di hari-hari 10awal
Dzulhijjah itu juga lebih baik dari pada Jihad? Secara jelas Rasul
menjelaskannya. Bahkan melebihi dari Jihad dan menyetarakannya dengan syahid.
Imam Ibnu
Hajar Al-Asqolani dalam Fathul-Bari menjelaskan hikmah dibalik begitu
spesialnya kedudukan 10Awal Dzulhijjah ini disisi Allah swt. Kata beliau itu
karena di 10awal Dzulhijjah lah berkumpul semua induk ibadah. Ada sholat, ada
puasa, ada sedekah (qurban), ada wuquf dan juga ada takbir (malam iedul-Adha). Dan
ini semua tidak bisa ditemukan dibulan-bulan lain (Fathul-Bari 2/460)
Ramadhan ada
tarawih juga ada lailatulQodr tapi tidak ada qurban. Di Muharrom ada ‘Asyuro
dan Tasu’a tapi tidak ada wuquf. Cuma 10awal dzulhijjah ini yang mempunyai
keistimewaan mewah. Dan karena itu pula Ulama menyebut Ied-Adha dengan sebutan
Iedul-Akbar (hari Raya Agung) karena memang keutamaan bulan dan ibadah
didalamnya.
Saking
mulianya, sampai-sampai Allah bersumpah dengan 10Awal bulan dzulhijjah ini
dalam surat Al-Fajr; “dan demi waktu fajar. Juga demi sepuluh malam” (QS
Al-Fajr: 1-2). Jumhur Mufassir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan “sepuluh
malam” diayat ini ialah 10Awal Dzulhijjah tersebut. Dan sebagaimana diketahui
bahwa Allah swt tidak akan bersumpah dengan nama makhluknya kecuali makhluk itu
punya keudukan special disisiNya.
Makin
special lagi, bahwa disebutkan dalam sebuah riwayat dari Imam AL-Baihqi dalam
kitabnya “Syu’abul-Iman”; bahwa afdholnya waktu dalam setahun itu ada pada 4
Bulan Haram (DzulQo’dah, DzulHIjjah, Muharrom, Rajab), dan afdholnya
bulan-bulan Haram ialah bulan dzulhijjah, dan afholnya bulan Dzulhijjah ialah
pada 10 awal hari-harinya. (Syu’bul –Imam Lil-Baihaqi 3/350 no. 3740)
Artinya
memang kebaikan dan keutamaan dalam setahun itu terkumpul pada sepuluh hari
awal bulan dzulhijjah. Bayangkan betapa besar kedudukannya ibadah yang
dilakukan di hari-hari ini.
Lebih
special lagi bahwa dalam 10awal dzulhijjah ini terdapat hari arofah, yaitu pada
tanggal 9 Dzulhijjah. Ialah hari terbaik untuk berdoa sebagaimana sabda Nabi
dari riwayat Tirmidzi (no. 3509). Disini perkumpulan besar terjadi, seluruh
muslim dengan berbagaimacam suku, warna kulit, dan juga Negara berkumpul dalam
sebuah padang bernama Arofah. Dan hanya Islam yang mempunyai ritual ini, tidak
ditemukan diagama lain.
Dan kita
yang tidak berhaji disunnahkan untuk berpuasa pada hari arofah tersebut.
Kesunahannya berdasarkan hadits Nabi saw yang ketika itu ditanya tentang puasa
Arofah, lalu beliau menjawab: “puasa Arofah menghapus dosa tahun lalu dan
yang akan datang” (HR. Muslim no. 1977)
wallahu A'lam
Itu sekilas
tentang 10Awal dzulhijjah. Setelah ini kita akan memasuki masalah fiqih yang
bersangkutan dengan hari-hari terbaik sepanjang tahun ini.
Ust. Zarkasih, mengenai Qurban kolektif dalam rangka belajar, misal perorang nyumbang Rp 10.000. Bagaimana Tuh?
ReplyDeletebiasanya memang itu terjadi di sekolah-sekolah, yaa tujuannya kita tahu, untuk menanamkan kecintaan untuk berkurban pada anak-anak. atau juga untuk menumbuhkan nilai saling berbagi dalam diri para murid.
ReplyDeleteyang seperti ini, walau dzohirnya itu dikatakan sebagai "qurban", tapi tetap tidak bisa dikatakan qurban secara syar'i yang telah ada pakem dan aturannya.
ya itu tetap kurban dalam arti mengurbankan sebagian harta untuk membeli hewan yang akan disembelih, tapi itu tidak termasuk dengan qurban secara syar'i. karena qurban secara syar'i tidak dibeli secara patungan seperti itu.
tapi walaupun begitu, bukan berrati apa yang dilakukan oleh sekolah atau para guru untuk menanamkan nilai kecintaan pada qurban dan berbagi itu harus dihentikan. tidak bisa seperti itu juga, yaa biarkan saja sekolah melakukan itu toh kita semua tahu apa itu qurban, dan kita juga mengerti apa yang ditujukan oleh pihak sekolah.
wallahu A'lam