Talfiq = Kanibalilasi Mesin

Mengamalkan 2 madzhab yang berbeda, ulama menyebutnya dengan istilah talfiq. yaitu mencampur adukan 2 pendapat yang berbeda lalu kemudian mengamalakannya denagn random atau juga melahirkan pendapat yang baru.

talfiq memang pembahasan yang tidak semua melihat negatif tapi tidak juga semua ulama setuju dengan itu. yang menjadi batasan toeransi para ulama ushul ialah selama seorang muslim itu tidak melahirkan pendapat baru, padahal dia awam. misalnya begini, madzhab A punya pendapat A, dan madzhab B punya pendapat B.


Nah, menjadi terlarang kalau dia malah melahirkan pendapat C padahal statusnya bukanlah seorang mujtahid. toh bahasa arab aja ngga ngerti. yang mesti dilakukan ya tinggal pilih aja, mau ikut A apa ikut B. thats it!


Kita ambil contoh yang lebih merakyat agar mudah dipahami. montir mesin misalnya. baik itu montir motor atau mobil.


Biasanya merek dagang itu mengeluarkan spare part khusu untuk mesin yang dikelarkan oleh merek dagang itu. dan memberikan instruksi kepada para pemilik bengkel agar menggunakan spare part dari merek tersebut untuk mesin yang sama mereknya.


Walaupun sejatinya spare part itu sama dengan spare part merek lain, tapi orang-orang terkadang khawatir kalau memasangkan spare part merek tertentu ke mesin yang bukan merek tersebut. khawatir mesinnya jadi bermasalah. nah, karena khawatir bermasalah, untuk lebih amannya dan lebih selamatnya, dia make spare part untuk motor tau mobilnnya dengan merek yang sama. biar sesuai.


Tapi buat montir, logikanya terbalik, buat mereka bukan merek yang penting tapi memang spare part itu dan fungsinya yang mesti sesuai denagn yang dibutuhkan mesin walaupun bukan merek yang sama. akhirnya mereka melakukan yang namanya "KANIBALISASI MESIN".


Kanibalisasi: campur aduk spare part merek tertentu untuk mesin yang mereknya berbeda. apa jadi masalah? tentu tidak! kenapa? karena mereka, montir itu semuanya orang yang mengerti mesin. dan tentu saja, kanibalisasi mesin yang dilakukannya itu bukan tanpa sebab, bukan asal-asalan, tapi memang mereka melakukannya itu denngan pertimbangan yang matang.

Karena memang yang melakukan kanibalilsasi itu orang yang ngerti, yaitu montir yang memang pakar di bidang mesin. mesin yang dikanibalilasasi juga tidak mendapatkan masalah yang serius, toh itu hasil "ijtihad"-nya orang yang paham mesin.


Nah, begitu kira-kira analoginya. kalau memang ngga paham mesin, jangan sok-sok kanibalisasi mesin, kalau emang ngga mau mesin hancur. tapi kalau memang ngerti mesin, ya boleh-boleh saja lah. yang penting kanibalisasinya bukan didasarkan "barang" yang kemahalan, tapi memang karena pertimbangan teknis yang argumentatif dan ilmiah.

-wallahu a'lam-

Comments

Popular posts from this blog

Buku Panduan Belajar Imla' Gratis

Jangan Terlena Dengan Hadits "Seseorang Akan Dikumpulkan Bersama Orang Yang Ia Cintai"

Ketika Nenek Menyusui Cucunya