Jangan Khatam-kan Al-Qur'an di Bulan Ramadhan!


Ramadhan disebut juga bulan-nya Al-qur'an; karena memang pada bulan inilah Allah swt menurunkan ayat pertama Al-qur'an kepada Nabi Muhammad saw yang juga sebagai tanda bahwa beliau telah diangkat menjadi Rasul untuk semesta alam ini.

Selain itu juga, karena memang pada bulan ini semua orang muslim menjadi sangat begitu dekat dengan al-qur'an. Sehingga kita tidak bisa mendapati seorang muslim dibulan ramadhan ini kecuali ia sedang   menggenggam mushaf Al-qur'an, baik itu dikantongi ataupun di-'tengteng'. Itu saking giatnya mereka, sehingga mereka tidak ingin melewatkan kesempatan sedikitpun diwaktu-waktu bulan ramadhan ini kecuali ia manfaatkan dengan membaca mushaf Al-qur'an.

Dan tidak jarang, bahkan hampir semua umat Islam mengusung target khatam qur'an pada bulan suci ini. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali. Bahkan ada sekolompok pemuda atau remaja yang mengadakan perlombaan siapa yang paling banyak khatam-nya, dan menjadi sebuah prestise tinggi jika bisa mengatakan "ALhamdullillah saya sudah khatam 2 kali ramadhan ini". Begitulah kira-kiranya.

Tapi semangat ini, semngat mengkhatam-kan al-qur'an dibulan ramadhan hendaknya tidak digeneralisir untuk semua orang. Bagi mereka yang memang sudah mahir dan mengerti hokum-hukum Tajwid (kaidah membaca al-qur'an) dan bisa membacanya dengan benar, ya sah-sah saja buat mereka untuk mengkhatamkan al-qur'an. Karena tidak akan menjadi masalah.

Tapi bagi mereka yang belum mahir membaca al-qur'an atau bahkan tidak mengerti hukum-hukum tajwid (sebenarnya membaca al-quran dengan tajwid itu –sesuai Ijma' Ulama- hukumnya fardhu 'Ain), maka program mengkhatamkan al-quran ini sungguh tidak layak dikerjakan oleh mereka.

Alqur'an itu ada 30 Juz, berarti kalau kita ingin mengkhatamkan al-qur'an pada bulan ramadhan ini, kita diharuskan untuk menghabiskan satu hari ini dengan membaca 1 juz AL-qur'an (dengan asusmsi bahwa 1 bulan ramadhan itu 30 hari). Dan satu juz Al-qur'an itu terdiri dari sepuluh lembar mushaf Madani (cetekan Arab Saudi) yang sama juga 20 halaman Mushaf. Berarti mau tidak mau, kita harus membaca 20 halaman mushaf setiap harinya.

Menurut pengalaman yang saya temui dari beberapa kawan yang memang sudah mahir membaca al-qur'an dan tentu saja mereka sangat mengerti hukum tajwid, membaca 1 juz atau 20 halaman mushaf al-qur'an itu membutuhkan waktu 30-60 menit (1/2 sampai 1 jam). Itu bagi mereka yang
lancar membacanya.

Tentu bagi kawan-kawan yang belum lancer dan mungkin tidak mengerti hukum-hukum tajwid, tentunya akan membutuhkan waktu lebih lama lagi. Tapi yang terjadi dilapangan, karena memang keinginan besarnya dan sudah menjadi target ramadhan dari jauh-jauh hari, ia paksakan untuk
bisa mengkhatamkan Al-qur'an dibulan suci ini, akhirnya ia membaca sesukanya, tanpa peduli dengan kaidah-kaidah hokum tajwid. Ia tergesa-gesa dan terus membaca al-quran walaupun salah, yang penting bisa memenuhi target baca satu hari satu juz bahkan lebih.

Padahal Allah telah memerintahkan dalam ayat-Nya: "dan Bacalah Al-qur'an dengan perlahan-lahan (tartil)" (Al-Muzzammil 4)

Belum lagi mereka yang punya kesibukkan, pekerjaan yang memang memakan waktu dan tenaga. Apa mungkin mereka kuat duduk 1 jam lebih dengan bacaan yang sudah tidak bisa dimengerti lagi? Yang terjadi akhirnya mereka bukan membaca qur'an, tapi justru malah menghinakan qur'an itu
sendiri kerena telah dibaca seenaknya, sesukanya, padahal ada kaidah yang HARUS diikuti. Alih-alih ingin menghargai dan mengormati al-qur'an dengan mengkhatamkannya, tapi mereka malah menghinakannya.

"loh bukankah baca qur'an itu tetap mendapat pahala walaupun tidak mengerti artinya?". Ya benar sekali. Siapapun yang membaca al-qur'an pasti mendapat pahala walaupun ia tidak mengerti artinya atau tidak paham kaidahnya, malah mendapat 2 pahala, begitu hadits Nabi menjelaskan.

Tapi itu bagi mereka yang ma uterus belajar mempelajari kaidah-kaidahnya, bukan untuk kejar target khatam qur'an tanpa mau belajar disebelum bulan atau sesudah bulan ramadhan seperti kebanyakan
yang orang kerjakan belakangan ini. Mereka sepertinya menyepelekan al-qur'an dengan ke-ogah-an mereka untuk belajar.

LALU BAGAIMANA?

Semangat beribadah dibulan ramdhan ini harusnya juga di implementasikan dengan melakukan ibadah sesuai kaidah yang telah ditetapkan oleh syariah itu sendiri. Dan dibulan ramadhan ini, baiknya kita konverasi semangat mengakhatamkan qur'an itu manjadi semangat "BELAJAR TAJWID". Jadi bulan Ramadhan ini sebutan barunya ialah "Bulan Tajwid".

Tidak ada lagi cara kita untuk bisa lancer membaca al-qur'an dan mengerti hukum serta kaidah-kaidahnya kecuali dengan kita mempelajari Tajwid itu sendiri. Karena ulama sejagad raya ini telah bersepakat bahwa mambaca Al-Quran dengan tajwid itu hukumnya Fardhu 'Ain. Artinya kewajiban itu sam seperti kewajiban sholat 5 waktu yang harus dikerjakan oleh personal masing-masing muslim. Tidak ada tawar-tawaran lagi.

Waktu-waktu yang awalnya telah kita jadwalkan untuk berkhatam (tapi dengan bacaan salah), kita rubah dengan belajar tajwid, entah itu dengan mendatangi kawan yang mengerti guna meminta beliau mengajarkan kita tajwid. Atau mendatangi seorang ustadz/kiyai, atau juga kita mengikuti halaqoh-halaqoh tajwid yang biasa banyak digelar di masjid-masjid sekitar rumah kita masing-masing.

Satu bulan ini kita "khatamkan" ilmu tajwid itu, sehingga nantinya ketika keluar bulan ramadhan ini kita sudah mampu membaca qur'an dengan benar tanpa salah InsyaAllah. Akhirnya bulan ramadhan yang akan datang kita sudah siap dengan segudang target, baik itu meng-khatamkan al-qur'an ataupun yang lainnya.

Akhirnya juga kita bisa tinggalkan kebiasaan buruk kita yang telah lama kita kerjakan, yaitu "masuk ramadhan baca qur'an nya begitu, keluar ramadhan juga tetep ngga berubah, tetep salah. Tiap taon kaya begitu, trus buat apa ada kesempatan belajar di ramadhan ?"

MENG-KHATAM-KAN QUR'AN ITU GAMPANG DAN TIDAK PERLU NUNGGU RAMADHAN

Urusan mengkhatamkan qur'an itu buat saya urusan yang paling gampang diantara ibadah-ibadah yang lain. Jadi jangan takut ngga bisa mengkhatamkan qur'an, karena mengkhatamkan qur'an itu gampang, sebentar dan bisa kapan saja, ngga perlu nunggu ramadhan untuk bisa khatam.

Percayakah anda bahwa dalam satu hari saja, saya atau kita semua itu bisa mengkhatamkan al-qur'an sebanyak 70 kali bahkan seratus kali. Lah wong ngga butuh waktu lama kok, Cuma sekitar 3 sampai 5 menit kita bisa mengkhatamkan al-qur'an.

Nabi Muhammad saw bersabda:
"Barang siapa yang membaca 'qul huwallahu ahad' (surat al-ikhlas) sekali berarti ia telah membaca sepertiga al-qur'an" (HR Tirmidzi)

Dengan begitu, kalau kita membaca surat Al-Ikhlas itu sebanyak 3 kali berarti kita telah mengkhatamkan al-qur'an. Mudah bukan? Jadi tidak perlu nunggu-nunggu ramadhan untuk kita bisa khatam qur'an.

Ramadhan itu kesempatan emas untuk kita menambah intensitas ibadah kita kepada Allah termasuk dengan membaca dan mempelajari Al-qur'an. Bukan kejar-kejaran target siapa yang paling banyak khatamnya. Buat apa khatam berkali-kali tapi tidak mau belajar dan tidak mau sadar kalau bacaan kita tidak benar?

Jadi pertanyaan yang harus keluar dari mulut kita ketika bertemu saudara dan kawan ialah bukan "berapa kali sudah khatam?" tapi "sudah berapa hukum tajwid yang sudah dipelajari?".

Wallahu A'lam

Comments

  1. Inilah yang dimaksud oleh Rasulullah SAW “Khoirunnasi man ta’allamal Qur’ana wa ‘allamahu”. Bukan hanya belajar dan mengajarkan bagaimana cara membacanya, tapi juga belajar dan mengajarkan isi kandungannya (ini jauh lebih penting). Hal ini agar supaya segala tindak tanduk kita semuanya berdasarkan pedoman Al Qur’an. Saya pribadi jarang khatam Al Quran dibulan Ramadhan karena lebih fokus “mengkaji” Al Qur’an dibanding sekedar “mengaji” Al Qur’an. Untuk semua pembaca “berhentilah bercerita pada orang lain sudah berapa kali kita khatam membaca Al Qur’an agar tidak terjerumus pada jurang riya”. Naudzubillahi min dzalik. Wallahu a’lam bishshowab.

    ReplyDelete
  2. JUDULNYA AMBIGU ! gunakan kalimat yang baik. Judul apa isi apa. Jangan latah dengan judul tulisan yang mengarah (clickbait)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Buku Panduan Belajar Imla' Gratis

Jangan Terlena Dengan Hadits "Seseorang Akan Dikumpulkan Bersama Orang Yang Ia Cintai"

Anak Tidak Berhijab, Ayah Masuk Neraka! Hadits Palsu