Sholat Sunnah Lagi Padahal Sudah Sholat Witir, Boleh ngga?
Beberapa jemaah shalat
tarawih di masjid-masjid biasanya keluar masjid setelah shalat tarawih selesai
dan tidak mengikuti Jemaah witir bersama Imam. Ketika ditanya kenapa, mereka
beralasan ingin shalat lagi di rumah nanti tahajjud atau yang lainnya, jadi
witirnya diakhirkan saja sekalian.
Seakan-akan bahwa
jika orang sudah shalat witir itu sudah tidak boleh lagi shalat sunnah, karena
witir itu shalat penutup di malam hari. Karena sudah di tutup, maka sudah tidak
boleh lagi shalat. Apa memang benar begitu?
**Pertanyaannya; "Boleh
ngga sholat sunnah lagi di malam hari padahal kita sudah sholat witir?".
Dari dulu sejak awal
mula kita mempelajari sholat di pengajian-pengajian, ketika masuk bab sholat
witir kita sering diperdengarkan bahwa witir itu sholat penutup malam. Jadi
kesannya, karena itu penutup maka tidak ada lagi sholat sunnah setelahnya. Dan menjadi
aneh kalau sudah sholat witir kemudian sholat sunnah lagi, Tahajjud
misalnya di malam harinya.
Tidak salah juga
memang kalau sholat witir itu disebut sebagai sholat penutup di malam hari,
karena memang Rasul SAW selalu menutup sholat-sholat malamnya dengan sholat
witir yang jumlahnya ganjil. Tapi karena namanya penutup bukan berarti kita
dilarang untuk kemudian sholat sunnah lagi setelah sholat witir.
**Shalat Sunnah Setelah Shalat Witir
Jumhur (kebanyakan)
ulama termasuk para Imam dari 4 mazhab; al-Hanafiyah, al-Malikiyah, al-Syafi'iyyah
dan al-Hanabilah membolehkan sholat sunnah dimalam hari walaupun sebelumnya
sudah melakukan sholat witir. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Rusyd
Al-Qurthuby dalam kitabnya "Bidayatul-Mujtahid Wa
Nihayatul-muqtashid" (hal. 164).
Tetapi setalah sholat
sunnah tersebut kita tidak boleh sholat witir lagi. Pandapat Jumhur ulama ini
didasarkan oleh beberapa dalil. Diantaranya:
Pertama
Hadits panjang yang
diriwayatkan dari 'Aisyah ra. 'Aisyah ra berkata:
…ثُمَّ يُصَلِّى التَّاسِعَةَ فَيَقْعُدُ ، ثُمَّ يَحْمَدُ رَبَّهُ
وَيُصَلِّى عَلَى نَبِيِّهِ ، وَيَدْعُو ثُمَّ يُسَلِّمُ تَسْلِيمَةً يُسْمِعُنَا ، ثُمَّ يُصَلِّى
رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ مَا يُسَلِّمُ وَهُوَ قَاعِدٌ
"… kemudian Nabi saw shalat rakaat
ke-9 (Witir), lalu duduk, bertahmid dan bershalawat serta berdoa kepada Allah
swt lalu salam dengan salam yang membuat kami mendengarnya. Kemudian beliau SAW
shalat sunnah lagi setelah salam 2 rokaat dalam keadaan duduk" (HR
Muslim, Abu Daud dan Ibnu Majah)
Imam Nawawi dalam
Kitabnya Al-Majmu' menjelaskan bahwa hadits diatas adalah bukti
(dalil) atas kebolehan sholat sunnah setelah sholat witir.
Dan 2 rokaat Nabi SAW setelah sholat witir itu bukanlah sunnah yang sering dilakukan oleh beliau saw, akan tetapi Rasul melakukan itu untuk memberitahukan kepada ummatnya bahwasanya boleh melakukan sholat sunnah walaupun sudah sholat witir. (al-Majmu' jil.4 hal. 16)
Dan 2 rokaat Nabi SAW setelah sholat witir itu bukanlah sunnah yang sering dilakukan oleh beliau saw, akan tetapi Rasul melakukan itu untuk memberitahukan kepada ummatnya bahwasanya boleh melakukan sholat sunnah walaupun sudah sholat witir. (al-Majmu' jil.4 hal. 16)
Kedua
عن أبي أمامة ، أن رسول الله صلى الله
عليه وسلم ، كان
يصلي ركعتين بعد الوتر وهو جالس ، يقرأ فيهما بـ إذا زلزلت ) و ( قل ياأيها الكافرون
Hadits dari Abi
Umamah, beliau berkata bahwa: Nabi saw pernah sholat 2 rokaat sunnah
dalam keadaan duduk setelah sholat witir, membaca surat “Idza Zulzilat” dan
“Qul ya Ayyuhal-Kafirun”. (HR Imam Ahmad)
Ketiga
مَنْ خَشِيَ مِنْكُمْ أَنْ لَا يَسْتَيْقِظَ مِنْ
آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ مِنْ أَوَّلِهِ
Hadits Jabir ra.
Rasul saw pernah bersabda: "Siapa yang takut akan tidak bisa bangun
malam, hendaklah ia sholat witir di awal malam" (HR Tirmidzi)
Dari hadits ini dipahami, bahwa kalau seseorang takut untuk tidak bisa bangun malam, maka ia sholat witir diawal malam. Kemudian ketika ia bisa bangun malam padahal ia sudah witir diawal malam maka dia boleh melakukan sholat malam sebagaimana biasa.
**Tidak Perlu Witir
Lagi
Nah ketika kita sudah
sholat witir diawal malam misalnya sebagaimana yang banyak kita lakukan
dimalam-malam ramadhan ini. Kemudian kita bangun malam untuk sholat tahajjud
atau yang lainnya, maka setelah sholat sunnah tersebut kita tidak perlu
melakukan sholat witir lagi, karena itu dilarang oleh Nabi saw dan tidak ada
witir 2 kali dalam satu malam.
لَا وِتْرَانِ فِي لَيْلَةٍ
"Tidak 2 witir dalam satu
malam!"
(HR Tirmidzi, Nasai'I, dan Abu daud)
Dan ini berlaku bukan
hanya di bulan Ramadhan saja, tapi di seluruh malam juga diluar ramadhan.
Karena witir itu bukan amalan khusus di bulan puasa saja, tapi dia ada di seluruh
malam.
Hanya saja kalau di
bulan ramadhan ini kita jadi lebih dekat dengan sholat witir karena memang itu
dikerjakan berjamaah setelah sholat tarawih. Itulah salah satu nikmatnya Ramadhan,
kita bisa shalat witir yang di bulan-bulan lain susah untuk kita kerjakan.
-Wallahu A'lam-
akhirnya terjawab juga keraguan ane menjadi kemantapan hati tepat dan pas .
ReplyDeletesyukron katsirr
. barokallah khoiroh..
ya, mudah2an manfaat. Terimakasih sudah mengunjungi
Deletehihi...
ReplyDeletesalam kenal....