Liberal, Kebebasan Yang Menyesatkan (Novel Ilmiah: KEMI)

Seperti yang tertulis pada cover depannya “KEMI = Bukan Novel Biasa”, ya Novel karangan Adian Husaini ini memang bukan seperti novel biasa pada umumnya yang bercerita soal roman picisan ala romeo dan Juliet, atau keluhan soal susahnya hidup atau cerita melankolis lainnya.

Sama seperti Adian Husaini yang dikenal sebagai penulis sekaligus pemikir yang sangat concern terhadap perkembangan pemikiran-pemikiran Islam, khusunya paham Liberal. Begitu juga novel ini.
Novel unik ini memberikan kita gambaran jelas tentang lika-liku pemikiran serta kehidupan para aktivis Liberal dalam enyebarkan paha sesatnya ini di Indonesia. Entah itu dikalangan akademis ataupun non akademis, bahkan operasi telah menyebar banyak dikalangan pesantren dan para santri.

Dalam novelnya ini Adian mengungkap sejumlah rahasia dibalik gandrungnya penyebaran paham sesat ini dan juga banyaknya aktivis yang tergiuruntuk menjadi insan yang Liberal, manusia yang bebas. Tapi kebebasan yang menyesatkan.

Selain menyajikan bagaimana pemikiran-pemikiran paham Liberal itu dari mulai senjata ampuh mereka soal Humanisme, kesetaraan gender, sampai yang paling berbahaya yaitu soal kesamaan seluruh agama yang ada di muka bumi sehingga klaim-klaim kbenaran yang diyakini oleh penganut masing-masing agama itu harus dihapuskan karena akan menimbulkan konflik antar sesame agama.

Buku ini juga menyadiakan bantahan ilmiah dan logis terhadapa paham Liberal yang sesat itu. Paham yang kelihatan baik dan humanis padahal justru membinasakan itu secara tuntas dibahtah dan digulung habis pada buku ini melalui model cerita sebuah novel.

Secara umum, paham Liberal yang sesat itu ilmiah dan logis bahkan bias diterima otak, padahal sebaliknya. Paham ini hanya sebuah permainan retorika dan pemutaran logika yang basi, tanpa substansi dan tidak berisi dama sekali.

Yang menarik, dala buku ini ada sebuah cerita tentang seorang professor Liberalis yang mati kutu didebat oleh seorang satri kampong yang sama sekali tidak bergelar akademis. Dan memang bagi mereka yang megetahui hakikat ajaran agama, pasti dengan sangat mudah mematahkan semua pemikiran paham sesat Liberalis.

Kemi, actor Liberal Utama dalam buku ini. Santri yang berangan-angan akan kebebasan diri, anmuan akhirnya kebebasan itu malah emnjerumuskan ke kesesatan. Ada Rahmat, yang menjadi actor penyelamat. Sama seperti Kemi, santri juga namun dengan keteguhan imannya ia bisa menolak semua pemikiran kotor LIberalisme. Dan JUga Siti, aktivis muslimah yang mulai mpertanyakan soal kebebasan yang selama ini dianutnya, yang bukan mendekatkannya pada dimensi ketakawaan namun malah terus menjauh.  

Saya rasa buku ini wajib dimilki oleh setiap keluarga muslim, santri, akademisi, dan juga para aktivis dakwah untuk membentengi dirinya dan keluarganya dari serangan membabi buta LIberalis yang digerakkan olehkekuatan asing guna bertujuan untuk menjinakkan orang Islam agar meninggalkan syariat agamanya sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Buku Panduan Belajar Imla' Gratis

Jangan Terlena Dengan Hadits "Seseorang Akan Dikumpulkan Bersama Orang Yang Ia Cintai"

Ketika Nenek Menyusui Cucunya