Imam Malik saja Tidak Tahu

Banyak dari para penuntut ilmu atau sedikit InsyaAllah Taa’la yang kemudian terjun ke masyarakat setelah sebelumnya ia bertahun-tahun mencari ilmu bahkan sampai ke lura negeri, ketika ditanya sesuatu yang sebenarnya ia tidak mengetahui nya sama sekali, mereka berusaha menjawab kesana-kemari guna menunjukkan bahwa ia seoarng yang intelek kemudian memanjangkan perkataan sampai inti soalnyapun tak terjawab saking jauhnya ia menjabarkan. Bukan untuk apa-apa tapi hanya malu dan tidak ingin keliatan kalau ia tidak tahu.
Seperti orang yang sudah sangat di ustazd-kan oleh masyarakat
karena sudah sangat banyak dan selalu memberikan ilmu-ilmunya, namun pada suatu saat ia ditanya tentang sesuatu yang sebenarnya ia tidak tahu. Lalu mulailah ia mengarang bebas dan mulai membohongi si penanya dengan mulut indahnya. Karena ia malu takut kalu orang-orang meragukan keilmuannya. Ini adalah ‘aib baginya.
Atau seorang alumni pesantren, tahu segala hokum fiqih dan ilmu-ilmu keagamaan yang lain. Sudah mengajar kesana-kemari, kemudian ditanya sesuatu yang bukan keahliannya. Karena malu dan takut tidak dipercaya lagi mungkin, akhirnya beranilah ia berbohong.
Sungguh musibah, apalagi kalau sipenanya bertanya tentang al-qur’an dan hadits. Si pembicara tidak tahu dan mulailah ia mengarang, MasyaAllah! Ia mengarang hadist atau menafsirkan ayat qur’an sehendaknya sendiri tanpa merujuk ke kitab-kitab ulama. Musibah besar bagi seorang alim dan masyrakat yang dipimpinnya itu. Karena ia menyesatkan mereka.
Allah berfirman :
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ
“ Dan janganlah kau mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui” (Al-Isro 36)

Rasul ‘alayh sholah wa sallam bersabda :
مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
“ siapa yang berbohong atas (hadits) ku, maka ia menjadikan (menyiapkan) tempatnya di neraka” (HR. Bukhori dan Muslim)

مَنْ قَالَ فِى الْقُرْآنِ بِغَيْرِ عِلْمٍ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ 
“siapa yang berkata (menafsirkan) ayat qur’an tanpa ilmu, , maka ia menjadikan (menyiapkan) tempatnya di neraka” (HR. Turmudzi)
  
Malu memang rasanya kalau seorang berilmu yang telah bertahun-tahun menuntut ilmu bahkan sampai ke luar negeri, namun ketika ditanya tentang sesuatu ia menjawab tidak tahu. Tapi memang begitu harusnya seorang yang berilmu ataupun penuntut ilmu, tidak menghianati ilmunya sendiri.
Dari adab-adab seorang penuntut ilmu ialah mengatakan : “Allahu A’lam” kepada sesuatu yang memang ia tidak mengetahuinya. Dan menyerahkan perkara tersebut kepada orang yang lebih tahu, bukannya terus berkelit kemudian mengira-ngira “saya kira….” “saya kira……”…..
Mengatakan “tidak tahu” bukan suatu yang hina yang akan menghinakan diri, akan tetapi sikap ini adalah suatu kemulian baginya karena ia menjaga dirinya dari musibah yang lebih besar. Dan sikap ini menunjukkan penghormatan dan adabnya terhadap Allah, Rasul-Nya dan juga kepada Ilmunya.
Dalam suatu riwayat disebutkan, bahwa Imam Malik pernah ditanya dengan 40 pertanyaan. Belau menjawab 4 pertanyaan tersebut, dan menjawab sisa pertanyaan dengan jawaban yang sama, yaitu : “Saya Tidak tahu”. Kemudian sipenanya berkata : “wahai Imam! Aku dating dari negeri yang jauh untuk bertanya kepadamu, dan kamu hanya bilang “ Saya tidak tahu”??!!. Kemudian Imam Malik berkata : “naikilah kendaraan mu itu dan kembalilah ke negerimu! Dan katakana kepada penduduk negeri : “saya bertanya kepada Imam Malik lalu ia menjawab “tidak tahu”.
Wahai saudaraku, Imam Malik saja tidak tahu dan tidak mau menyeburkan dirinya kepada sesuatu yang memang tidak tahu. Lalu kenapa kita malu untuk mengatakan “saya tidak tahu”????
Wahai saudaraku… berhentilah mengatakan “saya kira……” “ saya kira……..” katakanlah “saya tidak tahu kepada sesuatu yang memang tidak kita ketahui.
Janganlah kau ceburkan dirimu kedalam api kalau kau tak kuat panasnya api. Janganlah kau masuk kedalam lautan yang dalam sedangkan kau tak bisa berenang……
Wallahu A’lam  

Comments

Popular posts from this blog

Buku Panduan Belajar Imla' Gratis

Jangan Terlena Dengan Hadits "Seseorang Akan Dikumpulkan Bersama Orang Yang Ia Cintai"

Ketika Nenek Menyusui Cucunya