Puasa-puasa Sunnah

Imam Gozali dalam kitabnya Bidayatul Hidayah, mengatakan di awal bab Adab Ash-Shiyam :
"tidaklah baik jika kamu membatasi puasa hanya ramadhan saja, maka kamu meninggalkan perdagangan pada Allah dengan (ibadah-ibadah) sunnah. Juga (meninggalkan) meraih tempat tertinggi di surga; maka kamu akan menyesal nantinya (di hari akhir) ketika kamu melihat kedudukan para orang-orang yang (rajin) berpuasa, sebagaimana kamu melihat bintang-bintang yang bersinar, dan mereka (org yang berpuasa) itu berada di tempat tertinggi –'a'la' 'iliyyin- ."
Berikut penulis akan jelaskan hari-hari yang disunnahkan kita berpuasa beserta dalil-dalinya. Semoga kita tidak terjebak pada ibadah-ibadah yang tidak berdasar.
Berikut adalah hari-hari yang disunnahk seorang muslim berpuasa :
1.       Puasa Arofah bagi yang tidak sedang haji. Yaitu pada tanggal 9 bulan dzulhijjah.
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً
            " Puasa hari 'arofah menghapus dosa-dosa 2 tahun; yang lalu dan yang akan datang." (HR. Imam Ahmad)
2.       Puasa 'Asyuro dan Tasu'a. yaitu tanggal 9 dan 10 Muharrom.
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :............وَصَوْمُ عَاشُورَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
"…….. dan puasa hari 'Asyuro menghapus dosa-dosa tahun lalu."(HR. Imam Ahmad)

حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Ibnu Abbas : "ketika Rasul Alyh sholatu wa salam berpuasa pada hari 'asyuro dan memerintahkannya pula, para sahabat berkata : Wahai Rasul sesungguhnya hari ini hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, kemudian rasul berkata : kalau (aku hidup sampai) tahun depan –insya' Allah- kita berpuasa pada hari ke 9." Kemudian Rasul wafat sebelum tahun berikutnya datang. (HR. Muslim)

3.       Puasa 6 hari bulan Syawal

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
" barang siapa yang berpuasa ramadhan, kemudian di ikuti dengan 6 hari bulan syawal maka ia seperti puasa satu tahun penuh." (HR. Muslim)

4.       10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : مَا مِنْ أيَّامٍ ، العَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هذِهِ الأَيَّام -يعني أيام العشر- . قالوا : يَا رسولَ اللهِ ، وَلاَ الجِهَادُ في سَبيلِ اللهِ ؟ قَالَ : وَلاَ الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيءٍ.
Rasul Alayh sholatu wa salam bersabda : "tidak lah ada suatu amal kebaikan yang lebih dicintai Allah dari amal kebaikan (yang dikerjakan) hari-hari ini –yaitu 10 awal bulan dzulhijjah-. Kemudian para sahabat bertanya : "wahai Rasul, sekalipun Jihad ?" Rasul menjawab : "sekalipun Jihad dijalan Allah. Kecuali seseorang yang keluar (jihad) dengan jiwa nya dan hartanya kemudian ia tidak kembali lagi (mati syahid)." (HR. Bukhori)
5.       Puasa Ayyamul Bidh. Yaitu puasa tanggal 13, 14, 15 disetiap bulan (Hijriyyah)
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَصُومَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ الْبِيضَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَة
Dari Abu Dzar ra, ia berkata : "Rasulullah memerintahkan kami agar berpuasa dalam sebulan 3 hari putih; tanggal 13, 14 dan 15 (disetiap bulan)." (HR. Nasa'I dan Turmuzi)

6.       7. Puasa Senin dan Kamis

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَكْثَرَ مَا يَصُومُ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسَ قَالَ فَقِيلَ لَهُ قَالَ فَقَالَ إِنَّ الْأَعْمَالَ تُعْرَضُ كُلَّ اثْنَيْنِ وَخَمِيسٍ أَوْ كُلَّ يَوْمِ اثْنَيْنِ وَخَمِيسٍ فَيَغْفِرُ اللَّهُ لِكُلِّ مُسْلِمٍ أَوْ لِكُلِّ مُؤْمِنٍ.......
Dari Abu Hurairoh ra bahwasanya Rasul shollallahu 'alyh wa sallam sering berpusa pada hari senin dan kamis. Kemudian ditanyakan tentang itu, Rasul menjawab : "sesungguhnya amal setiap manusia diangkat setiap hari senin dan kamis, maka Allah memberikan ampunanNya bagi orang-orang mu'min ………." (HR. Ahmad)

8.       Puasa Nabi Daud. Yaitu puasa sehari dan berbuka sehari.

عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا  
Dari Abdullah bin Amr, ia berkata : Rasul shollallahu 'alyh wasallam berkata kepada ku : "puasa yang paling disukai Allah ialah Puasa Daud; ia berpuasa sehari dan berbuka sehari." (HR. Bukhori)

9.       Puasa Bulan Muharrom

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الصَّلَاةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ قَالَ الصَّلَاةُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ قِيلَ أَيُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ رَمَضَانَ قَالَ شَهْرُ اللَّهِ الَّذِي تَدْعُونَهُ الْمُحَرَّم
Dari Abu Hurairoh ra, ia berkata : Rasul shollallahu 'alyh wasallam ditanya tentang sholat yang paling utama setelah sholat wajib, ia menjawab : "Sholat malam." Kemudian ditanya tentang puasa yang paling utama setelah Ramadhan, ia berkata : "puasa dibulannya Allah yang kalian sebut Muharrom." (HR. Ahmad)

Wallahu A'lam.  

Comments

Popular posts from this blog

Buku Panduan Belajar Imla' Gratis

Jangan Terlena Dengan Hadits "Seseorang Akan Dikumpulkan Bersama Orang Yang Ia Cintai"

Anak Tidak Berhijab, Ayah Masuk Neraka! Hadits Palsu